Dinas Pertanian Penajam Kembangkan Pusat Kesehatan Hewan

Bagus Purwa

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan PPU, Arief Murdiyatno .

Penajam, helloborneo.com – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengembangkan Pusat Kesehatan Hewan di empat kecamatan untuk mengawasi dan pengecekan kesehatan hewan ternak di daerah setempat.

“Untuk meningkatkan populasi hewan ternak harus ada pelayanan kesehatan hewan sehingga kami kembangkan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan),” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, ketika dtemui helloborneo.com di Penajam, Jumat.

Menurut dia, Puskeswan yang tersebar di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Kecamatan Sepaku, itu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan hewan ternak kepada para peternak.

“Di Puskeswan itu ada satu orang dokter hewan, dua orang tenaga medis dan sejumlah tenaga inseminator (petugas kawin suntik), serta sarana prasarana dan jadwal pemeriksaan,” jelas Arief Murdiyatno.

“Puskeswan juga melibatkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk membantu pengembangan dan peningkatan populasi hewan ternak,” ujarnya.

Keberadaan Puskeswan tersebut, lanjut Arief Murdiyatno, tugasnya antara lain menangani berbagai penyakit menular, seperti Penyakit Hewan Menular (PHMS) pada hewan ternak besar.

Puskeswan bukan hanya bertugas menangani penyakit menular, tetapi juga mengantisipasi dan mencegah jangan sampai hewan ternak baik sapi, kerbau, kambing maupun unggas terkena penyakit menular sehingga perlu dilakukan pengecekan secara rutin.

Arief Murdiyatno menjelaskan pelayanan kesehatan hewan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan secara maksimal tersebut juga untuk mendukung pengembangan sapi potong di Indonesia.

SK (surat keputusan) Kementerian Menteri Pertanian menetapkan lima kabupaten dan kota di Kalimantan Timur sebagai kawasan pengembangan sapi potong, termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Sampai saat ini, populasi sapi potong mencapai 16.318 ekor dan menargetkan angka kelahiran sapi pada 2018, 1.000 hingga 2.000 anak sapi dari 2.419 ekor sapi betina produktif dilakukan inseminasi buatan alias kawin suntik,” ungkap Arief Murdiyatno.

Populasi sapi potong yang dikembangkan di wilayah Penajam Paser Utara, yakni jenis sapi Bali, Madura, “brahman cross” (sapi Australia bantuan pemerintah pusat), sapi simental, sapi angus dan sapi hasil persilangan serta jenis unggul lainnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.