Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kembali menggelar ritual adat bersih-bersih kampung yang dikemas dalam Pesta Belian Adat Paser Nondoi di halaman Pasar Induk Penajam Kilometer 4 Kelurahan Nenang, mulai 18 hingga 26 Oktober 2017.
“Pesta adat itu merupakan kegiatan pemerintah kabupaten, tetapi teknis pelaksanaannya diserahkan kepada Lembaga Adat Paser,” jelas Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Darmawan, ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada kegiatan tersebut hanya memantau dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pesta adat yang digelar setiap tahun itu.
Menurut Darmawan, Pesta Belian Adat Nondoi yang rencananya dibuka Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar itu telah dilakukan masyarakat Paser jauh sebelum adanya kerajaan.
Dalam pesta adat itu ada prosesi ritual mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat atau membersihkan kampung yang dilakukan semalaman selama sembilan hari dengan menggunakan berbagai sesaji dan pernak pernik unik yang dipakai “pulung” atau dukun.
Ritual atau upacara adat bersih-bersih kampung memiliki arti dalam kehidupan masyarakat Paser, yakni menghormati para leluhur dan ketika berladang atau bekerja mendapat hasil yang berlimpah.
Darmawan menambahkan, Pesta Belian Adat Paser Nondoi tersebut merupakan kekayaan khasanah budaya Indonesia yang harus dilestarikan, sehingga dijadikan kegiatan tahunan sebagai promosi Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi daerah tujuan wisatawan nasional maupun internasional di wilayah Kalimantan Timur.
Ia memperkirakan, Pesta Belian Adat Paser Nondoi 2017 akan berlangsung lebih meriah dibanding tahun sebelumnya, sebab berbagai acara hiburan maupun kegiatan lomba sebagai rangkaian pesta adat telah disiapkan untuk menghibur masyarakat.
Kegiatan Pesta Belian Adat Paser Nondoi memadukan unsur budaya lokal dengan hiburan dan kegiatan lomba yang dikemas sebagai ajang menampilkan beraneka ragam budaya khas untuk melestarikan budaya asli “Benuo Taka” (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara).
“Berbagai kegiatan yang disiapkan antara lain pagelaran hiburan rakyat, pawai budaya, pentas seni dan budaya, serta prosesi larung jakit dan lain sebagainya,” kata Darmawan.
Teknis pelaksanaan Pesta Belian Adat Paser di lapangan, tambahnya, diserahkan kepada Lembaga Adat Paser yang memiliki kompetensi kegiatan adat Paser tersebut. (bp/hb)