Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bersama tim gabungan dan masyarakat berhasil menemukan jasad seorang laki-laki bernama Maskur berusia 50 tahun yang diterkam buaya pada Rabu (18/10).
Kepala Sub-Bidang Logistik dan Perlengkapan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis, mengatakan, tim gabungan beranggotakan BPBD, kepolisian, Babinsa, SAR dibantu masyarakat sejak Rabu (18/10) siang melakukan pencarian terhadap Maskur yang diterkam buaya di Sungai Tembuni di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku.
Maskur warga Pantai Lango, Kecamatan Penajam itu, dilaporkan diterkam buaya pada Rabu (18/10) sekitar pukul 11.45 Wita, ketika sedang memasang jaring di Sungai Tembuni dekat jembatan Pulau Balang yang belum rampung dibangun.
Saat sedang fokus melakukan pekerjaan bersama dua orang anaknya (Ari 28 tahun dan Pepen 29 tahun), tiba-tiba seekor buaya menerkam dan menyeret Maskur ke tengah sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara langsung mempersiapkan tim meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan pencarian.
“Mulai Rabu (18/10) siang kami bersama tim gabungan dibantu warga sekitar terus menelusuri sungai-sungai kecil di jalur sungai ke arah Mentawir,” kata Nurlaila.
Tim gabungan menurut dia, melakukan pencarian menggunakan bambu dan jaring serta membawa genset untuk penerangan karena pencarian dilakukan sampai malam hari.
“Setelah melakukan pencarian lebih kurang 18 jam, jasad Markus akhirnya ditemukan pada Kamis (19/10) sekitar pukul 07.00 Wita.” ungkap Nurlaila.
“Begitu menemukan korban tim gabungan langsung melakukan evakuasi kemudian korban dibawa ke rumahnya,” ujarnya.
Maskur yang sudah tidak benyawa tersebut ditemukan dalam keadaan utuh, namun di beberapa bagian tubuh korban mengalami luka akibat terkaman buaya.
“Tubuh korban masih utuh saat ditemukan, tapi banyak luka akibat terkaman buaya yang terparah luka di paha sebelah kanan bagian depan,” jelas Nurlaila. (bp/hb)