Bupati Penajam Bantah Tudingan Atur Tender Proyek

Ari B

Bupati PPU Yusran Aspar.

Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar membantah tudingan sebuah lembaga swadaya masyarakat bahwa dirinya menerima gratifikasi untuk mengatur pemenang tender proyek yang dibiayai melalui dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur.

“Laporan LSM itu hal biasa, bentuk rasa kecewa dari salah satu pihak yang kalah dalam lelang kegiatan,” ujar Yusran Aspar ketika dikonfirmasi helloborneo.com di Penajam, Rabu, menanggapi tudingan yang menyebutkan dirinya menerima gratifikasi dari pemenang tender proyek.

Bupati menimpali lagi, “apa yang disampaikan itu tidak benar, tidak ada dasarnya kalau saya menerima gratifikasi untuk mengatur pemenang tender proyek.”

Menurut Yusran Aspar, laporan yang disampaikan LSM tersebut salah tempat, sebab jika keberatan dengan hasil lelang proyek seharusnya mengajukan sanggahan kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, bukan kepada kepolisian.

“Harusnya ajukan sanggahan ke ULP kalau keberatan dengan hasil lelang, bukan ke polisi. Apalagi tidak ada kerugian negara seperti yang disebutkan dalam laporan itu,” ujarnya.

Informasi yang diperoleh helloborneo.com, dugaan suap atau gratifikasi terkait tender proyek yang dilaporkan kepada Polda Kaltim itu juga menyeret sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Mereka di antaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Puguh Sumitro, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Perencanaan Alimuddin, serta Ketua DPRD Nanang Ali.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini sedang melaksanakan tiga proyek pembangunan jalan yang dibiayai melalui pinjaman dana PT SMI senilai lebih kurang Rp154 miliar.

Pembangunan jalan itu yakni Jalan Kopi-Kopi-Sungai Parit-Sesumpu, kemudian jalan Riko-Gresik (akses jalan menuju Pulau Balang)-Jenebora-Pantai Lango, serta jalan Jumaiyah Sungai Parit-Nipah-Nipah-Sei Parit (akses jalan menuju Jembatan Sesumpu).

Selain itu, pinjaman dana sekitar Rp348 miliar yang diperoleh pemerintah kabupaten dari PT SMI juga untuk membiayai empat proyek melalui skema anggaran tahun jamak. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.