Polisi Selidiki Kebakaran Lahan Gambut di Penajam

Ari B

Kapolres PPU AKBP Sabil Umar.

Penajam, helloborneo.com – Polisi Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga Sabtu masih terus melakukan penyelidikan kasus kebakaran lahan gambut seluas puluhan hektare di daerah itu.

“Lahan gambut yang terbakar itu berada di Kecamatan Penajam,” kata Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Sabil Umar ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam.

Namun, sejauh ini belum diketahui asal api yang menjadi pemicu kebakaran puluhan hektare lahan gambut. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebakaran lahan gambut yang terjadi di sejumlah titik kecamatan itu.

Kepolisian bersama TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara fokus pada antisipasi terjadinya kebakaran serta dampak dari kebakaran lahan gambut tersebut.

Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Nanang Ali mengimbau masyarakat tidak membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar pada musim kemarau.

“Warga agar tidak membakar lahan, kebun, atau sampah pada musim kemarau karena bisa menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan,” kata politikus Partai Golkar tersebut.

Camat, kepala desa, atau lurah, lanjut Nanang Ali, perlu membuat surat edaran berkaitan dengan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Edaran itu dibagikan kepada warga di wilayah masing-masing sebagai upaya pencegahaan terjadinya kebakaran,” ujarnya.

Selama 2 pekan terakhir BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan pemadaman lahan gambut yang terbakar di Kecamatan Penajam dengan luas mencapai lebih dari 20 hektare.

Kebakaran lahan gambut tersebut terjadi di Kilometer 3 dan sekitar Bendungan Lawe-Lawe, KM 11 Lawe-Lawe serta di Desa Giripurwa dan di wilayah RT 11, Kelurahan Tunan (wilayah PT Kebun Mandiri Sejahtera), Kecamatan Penajam. (bp/hb)

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.