Pembangunan Pabrik Beton di Penajam Belum Kantongi IMB

Ari B

Penajam, helloborneo.com – Proyek pembangunan pabrik beton pracetak di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser utara, Kalimantan Timur, belum mengantongi izin mendirikan bangunan.

Informasi yang diperoleh helloborneo.com, Selasa, menyebutkan, proyek pembangunan pabrik beton pracetak (precast) tersebut selain belum mengantongi IMB (izin mendirikan bangunan), juga belum memiliki izin usaha dan izin industri untuk pabrik.

Pabrik Beton Precast di Penajam.

“Sejumlah izin itu masih dalam proses berjalan,” kata Kepala Proyek Pembangunan Pabrik Beton Pracetak Sunitiyarso ketika dikonfirmasi terkait izin proyek pembangunan pabrik tersebut.

Ia mengharapkan, akhir September atau Oktober 2018 semua izin untuk pabrik beton pracetak tersebut sudah diterbitkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kemajuan pembangunan pabrik beton pracetak di Kawasan Industri Buluminung di wilayah Kecamatan Penajam itu saat ini mencapai 45 persen.

Sunitiyarso menyatakan, bulan ini (September 2018) mulai memproduksi beton untuk persiapan pemancangan tiang jembatan tol penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan.

Pemancangan tiang jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Melawai, Kota Balikpapan tersebut dijadwalkan pada Januari 2019.

Namun menurut Sunitiyarso, pabrik beton pracetak mulai beroperasi penuh melayani kebutuhan pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu pada Maret 2019.

Pabrik beton pracetak yang dibangun PT Waskita Karya di atas lahan seluas 11 hektare di Kawasan Industri Buluminung tersebut, untuk pembuatan tiang pancang jembatan yang akan memenuhi kebutuhan Indonesia wilayah timur.

Pejabat Bupati Penajam Paser Utara Bere Ali meminta SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait segera melakukan upaya “jemput bola” memproses perizinan pabrik beton pracetak tersebut.

“Pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan harus didukung untuk membuka akses antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan,” tambahnya ketika melakukan monitoring pembangunan pabrik beton pracetak tersebut. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.