Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Kebutuhan komoditi bawang merah masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sekitar 83 gram perkapita perhari, sehingga dalam setahun kebutuhan bawang merah di daerah itu mencapai lebih kurang 13.000 ton.
“Hasil survei yang dilakukan menyangkut kebutuhan bawang merah per jiwa sekitar 83 gram perkapita perhari,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Surito Widarie ketika ditemui helloborneo.com, Selasa.
Dari hasil survei tersebut lanjut ia, kebutuhan atau permintaan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara sekisar 1,1 ton perbulan atau lebih kurang 13.000 ton pertahun.
Sementara petani bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara, hanya bisa memproduksi sekitar 96 ton bawang merah pertahun dengan luasan lahan sekitar delapan hektare.
“Produksi bawang merah lokal belum mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujar Surito Widarie.
Sehingga lanjut ia, komoditi bawang merah sekisar 90 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat didatangkan dari luar Kabupaten Penajam Paser Utara.
Untuk itu, selain menjaga kesinambungan distribusi komoditi bawang merah yang didatangkan dari luar daerah, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan pendekatan kepada kelompok tani untuk mengembangkan bawang merah.
“Upaya-upaya terus dilakukan untuk mengantisipasi agar Kabupaten Penajam Paser Utara tidak kekurangan komoditi bawang merah,” kata Surito Widarie.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk penyediaan benih atau bibit bawang merah.
Bank Indonsia menurut Surito Widarie, selama tiga tahun terakhir mendukung pengadaan bibit bawang merah untuk dikembangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Diharapkan luasan lahan pembibitan bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara terus bertambah, sehingga bibit atau benih bawang merah terus meningkat untuk dikembangkan petani,” tambahnya. (bp/hb)