Ari B
Penajam, helloborneo.com – Stok elpiji elpiji bersubsidi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kembali langka sehingga masyarakat di daerah itu kesulitan mendapatkan elpiji kemasan tiga kilogram.
Informasi yang diperoleh helloborneo.com, Kamis, menyebutkan warga di Kecamatan Penajam, sejak sepekan terakhir kesulitan mendapatkan elpiji tabung ukuran 3 kilogram, jika mendapatkan harganya mencapai Rp27.000 per tabung.
Kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut juga dibenarkan oleh sejumlah pagawai yang ditemui di Kantor Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurut mereka elpiji kemasan tiga kilogram atau yang dikenal dengan tabung gas melon itu sulit didapatkan baik dipengecer maupun di pangkalan penjual elpiji.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman tidak menampik adanya informasi kelangkaan tabung gas melon tersebut saat dikonfirmasi.
“Kalangkaan elpiji bersubsidi juga terjadi di kabupaten/kota lain, bukan di Kabupaten Penajam Paser Utara saja,” ujarnya.
Ahmad Usman berjanji akan melakukan evaluasi dan mengecek menyangkut distribusi elpiji tabung ukuran 3 kilogram tersebut di lapangan.
Pasalnya kuota elpiji bersubsidi Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut ia, tahun ini (2019) mengalami penambahan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kuota tabung gas melon 2019 bertambah menjadi sebanyak 2.000.000 tabung, sedangkan tahun lalu hanya 1.500.000 tabung,” jelas Ahmad Usman.
Ia juga mengharapkan sambungan aliran gas ke rumah warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang telah terpasang dapat segera dioperasionalkan.
“Sambungan aliran gas ke rumah warga yang sudah terpasang di lima kelurahan diharapkan secepatnya dioperasikan untuk mengurangi kebutuhan atau permintaan elpiji bersubsidi, khususnya di Kecamatan Penajam,” ucap Ahmad Usman. (Adv/bp/hb)