Penyediaan Air Bersih Jadi Prioritas di Ibu Kota Baru

Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud ketika meresmikan instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku.

Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Penyediaan air bersih merupakan salah satu program prioritas pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang telah ditetapkan sebagai calon lokasi pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia menggantikan Jakarta.

“Pemerintah kabupaten menjadikan penyediaan air bersih sebagai salah satu program prioritas pembangunan,” tegas Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud ketika meresmikan instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Senin.

Selain peresmian pengoperasian instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP), Bupati juga meresmikan 186 sambungan rumah yang telah terpasang di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Abdul Gafur Mas’ud, telah membangun instalasi pengolahan air bersih di empat kecamatan, serta memperbaiki dan menambah jalur pipa distribusi air bersih di daerah itu.

Air bersih yang layak dikonsumsi dan langsung bisa diminum tersebut menurut Bupati, menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang wajib disediakan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Pada saat kementerian datang membahas pemindahan ibu kota negara, mewajibkan air bersih yang didistribusikan kepada warga bisa langsung diminum,” jelas Abdul Gafur Mas’ud.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Bupati, siap untuk mengimplementasikan permintaan kementerian dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di ibu kota negara baru.

Abdul Gafur Mas’ud yakin dalam tiga tahun ke depan air bersih yang didistribusikan kepada penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan bisa langsung diminum.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid menyatakan, ke depan setiap kecamatan ada unit WTP dengan kapasitas 200 liter per detik untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat.

Ia menimpali lagi, saat ini ada lima unit penyulingan air bersih atau WTP, termasuk instalasi paling besar WTP di Kelurahan Lawe-Lawe dengan kapasitas 135 liter per detik, dan lima tahun ke depan air bersih dari keran bisa langsung diminum.

“Untuk saat ini WTP di Kelurahan Maridan dengan kapasitas 10 liter per detik baru melayani 186 sambungan rumah, tapi akan memasang sambungan baru lagi sekitar 700 sambungan rumah di 25 RT (rukun tetangga) di wilayah Kelurahan Maridan,” ujar Abdul Rasyid. (Adv/bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses