8,5 Kilometer Jalan Usaha Tani Dibangun Di Wonosari Gunakan Dana Desa

Jalan Usaha Tani di Wonosari Kecamatan Sepaku.

Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Sepanjang 8,5 kilometer jalan usaha tani berhasil dibangun di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan menggunakan dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN mulai 2016 hingga 2019.

Kepala Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kasiyono saat dihubungi helloborneo.com, Sabtu mengatakan dana desa yang bersumber dari APBN diperuntukkan mendanai pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan.

Untuk pembangunan fisik sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa atau RPJMDes Wonosari lanjut ia, memprioritaskan membangun jalan usaha tani dengan material batu.

“Kami fokuskan dana desa dari APBN untuk pembangunan jalan usaha tani, dan dari 2016 sampai 2019 telah terbangun jalan usaha tani di Desa Wonossari sepanjang 8,5 kilometer,” ujar Kasiyono.

Jalan usaha tani yang dibangun tersebut rincinya, pada 2016 sepanjang tiga kilometer, 2017 sepanjang dua kilometer, 2018 sepanjang 1,5 kilometer dan pada 2019 jalan usaha tani dibangun sepanjang dua kilometer.

Pembangunan jalan usaha tani yang dibangun di Desa Wonosari tersebut berdampak langsung dan menyentuh kepada perekonomian masyarakat menengah ke bawah.

Masyarakat membutuhkan infrastruktur jalan yang dapat digunakan untuk pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan, sehingga perlu ditunjang agar tidak menghambat.

“Pengangkutan hasil panen pertanian dan perkebunan warga tidak terkendala saat akan dipasarkan dengan adanya jalan usaha tani yang memadai,” ucap Kasiyono.

Alokasi dana desa yang bersumber dari APBN untuk Desa Wonosari jelasnya, pada 2016 tercatat sekitar Rp600 juta dan meningkat menjadi lebih kurang Rp700 juta pada 2017.

Pada 2018, dana desa yang bersumber dari APBN untuk Desa Wonosari bertambah menjadi sekitar Rp800 juta, pada 2019 sekisar Rp800 juta dan tahun ini (2020) lebih kurang Rp1 miliar.

Dana desa yang bersumber dari APBN tersebut kata Kasiyono, selain untuk pembangunan fisik, juga digunakan untuk pemberdayaan yang dapat memberikan manfaat serta meningkatkan perekonomian masyarakat. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses