Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas’ud mengungkapkan, satu orang warga di daerah itu berstatus pasien dalam pengawasan yang menjalani perawatan insentif di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung dinyatakan negatif terjangkit virus corona dari hasil pemeriksaan swab.
“Satu pasien dinyatakan negatif corona dari hasil swab setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan diperbolehkan pulang,” jelas Bupati ketika dihubungi helloborneo.com, Sabtu.
Warga Kecamatan Penajam berjenis kelamin laki-laki yang dinyatakan negatif virus corona tersebut pelaku perjalanan ke Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, mengikuti Ijtima Ulama se-Asia.
Sebelumnya, lima warga Kabupaten Penajam Paser Utara pelaku perjalanan ke Kabupaten Gowa dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan cepat virus corona (rapid test), dan menjalani perawatan insentif di ruang isolasi RSUD Ratu Aji Putri Botung.
Kemudian dilakukan pemeriksaan swab terhadap kelima pasien dalam pengawasan (PDP) tersebut, hasil pemeriksaan swab di Kota Surabaya, Jawa Timur, menyatakan salah satu PDP negatif virus corona.
Setelah dinyatakan negatif virus corona dari hasil pemeriksaan swab pasien bersangkutan diperbolehkan pulang dari RSUD Ratu Aji Putri Botung, namun ,tetap melakukan isolasi mandiri menjalani pemulihan di rumah dipantau tim medis.
“Sejauh ini sudah ada pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD sembuh dan sudah berkumpul bersama keluarganya,” kata Abdul Gafur Mas’ud.
Dengan demikian lanjut Bupati, membuktikan bahwa virus corana jenis baru penyebab COVID-19 bisa dilawan dan disembuhkan, jadi diharapkan masyarakat jangan panik.
Menyangkut penolakan warga mengenai pemindahan orang dalam pengawasan (ODP) ke kompleks rumah susun sewa (rusunawa) di kilometer satu menurut Abdul Gafur Mas’ud, sepenuhnya sudah rampung.
“Sudah ditangani TNI/Polri, aparat Polres dan Kodim 0913 Penajam Paser Utara ikut melakukan pengawasan menjamin keamanan di lingkungan rusunawa,” tambahnya.
Menempatkan para ODP di rusunawa tersebut jelas Abdul Gafur Mas’ud, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 agar tidak menular ke keluarganya hingga lingkungan sekitar. (adv/bp/hb)