Ari B

Kepala Seksi Pengawasan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Nuryulianita.
Penajam, helloborneo.com – Warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mengeluhkan mahalnya harga elpiji bersubsidi ukuran tabung tiga kilogram di tingkat pengecer yang dijual melebihi harga eceran tertinggi dari pemerintah kabupaten setempat.
Informasi yang dihimpun helloborneo.com, Rabu, menyebutkan rata-rata elpiji tiga kilogram atau dikenal dengan sebutan “gas melon” pada tingkat pengecer dijual dengan kisaran harga Rp22.000 sampai Rp45.000 per tabung.
Meski sejumlah regulasi sudah dilakukan pemerintah agar gas elpiji bersubsidi ukuran tabung tiga kilogram dijual sesuai harga eceran tertinggi, namun masih ada pengecer yang menjual “gas melon” tersebut di atas harga eceran tertinggi.
“Kami juga mendapat laporan elpiji ukuran tiga kilogram dijual di atas harga eceran tertinggi,” ujar Kepala Seksi Pengawasan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Nuryulianita ketika dikonfirmasi.
Laporan yang diperoleh tersebut lanjut ia, penjualan elpiji bersubsidi ukuran tabung tiga kilogram di atas harga eceran tertinggi terjadi di Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku.
Elpiji ukuran tiga kilogram di tingkat pengecer di Kecamatan Penajam jelas Nuryulianita, dijual dengan harga Rp21.000 hingga Rp22.000 per tabung, sedangkan di Kecamatan Sepaku dijual dengan harga Rp40.000 hingga Rp45.000 per tabung.
Harga tersebut lebih tinggi dari harga eceran tertinggi sesuai zona atau wilayah yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni di Kecamatan Penajam Rp18.000 per tabung dan di Kecamatan Sepaku Rp19.000 per tabung.
Tidak hanya itu menurut Nuryulianita, sejumlah pangkalan penjualan elpiji juga dilaporkan warga telah menjual elpiji bersubsidi ukuran tabung tiga kilogram kepada pihak yang tidak sesuai.
“Kami akan melakukan inspeksi mendadak turun langsung ke lapangan untuk mengkonfirmasi laporan warga terkait elpiji tiga kilogram itu,” ucapnya.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan mengajukan kegiatan operasi pasar elpiji ukuran tiga kilogram kepada PT Pertamina (Persero).
Operasi pasar elpiji tiga kilogram tersebut kata Nuryulianita, untuk memutus rantai penjualan “gas melon” di atas harga eceran tertinggi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan elpiji tiga kilogram sesuai harga eceran tertinggi. (bp/hb)