Berau, helloborneo.com – Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo mengatakan, pendapatan daerah Pemkab Berau berpotensi mengalami penurunan sebesar 50 persen atau hanya sekitar Rp1,6 triliun di tahun 2021 akibat pandemi Covid19.
“APBD Kabupaten Berau diprediksi turun hingga 50 persen pada 2021 dibandingkan 2020 yang hampir Rp 3 triliun. Tahun depan kemungkinan setegahnya, yakni sekitar Rp 1,6 Triliun,” ungkap Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, Senin (14/9/2020)
Penurunan pendapatan tak lepas dari dampak Covid-19. Juga sektor batu bara sebagai penyumbang 61 persen pendapatan asli daerah atau PAD mengalami penurunan produksi sejak sebelum pandemi menyerang.
“Dari 61 persen pendapatan kita di Berau itu bagi hasil royalty batu bara dan saat ini bisnis itu paling terasa dampaknya,” lanjut Agus.
Untuk mendongkrak peningkatan PAD dalam jangka pendek, sementara ini Pemkab akan menyesuaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah pusat dan Pemprov Kaltim dan mempersiapkan RPJMD.
“Nanti pasti akan ada program-program stimulant dan kita menyesuaikan Langkah yang diampil pemerintah provinsi dan pusat,” terangnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Berau Madri Pani, merasa jika PAD tak bakal menurun 50 persen akibat Covid-19. Dirinya berharap pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan bisa mengambil langkah untuk memaksimalkan PAD , seperti pendapatan dari hasil retribusi
Untuk meningkatkan PAD, pemerintah disebut harus memikir langkah-langkah strategis ke depannya. Seperti memaksimalkan potensi pengembangan ekowisata, pariwisata dan lain-lain.
“Banyak sektor bisa dikembangkan jika dikelola dengan baik. Dan bisa menambah PAD kita ke depan jika ini bisa tak lagi bergantung batu bara,” tutup Madri. (/sop/hb)