
Penajam, helloborneo.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Raup Muin mengatakan potensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara banyak yang belum dioptimalkan bahkan belum digarap. Terutama di sektor bongkar muat dan retribusi pelabuhan.
“Seharusnya dengan biaya pembangunan pelabuhan buluminung yang mencapai puluhan bahkan ratusan miliar. Pendapatan Asli Daerah dari sektor pelabuhan bisa lebih tinggi. Tapi kami (DPRD) tidak hanya melihat dari situ saja”. kata Raup saat ditemui helloborneo.com di penajam, Selasa.
Sejauh ini pemerintah Kabupaten dinilai Raup Muin masih berkutat dengan tagihan kecil seperti pajak kepada warga dan warung rumah makan. Sementara sumber yang potensial belum digerakkan dengan optimal.
Dia menyebutkan potensi di pelabuhan benuo taka buluminung masih cukup banyak. Contohnya lahan kosong di sisi darat pelabuhan bisa disewakan untuk penyimpanan barang bagi yang melakukan bongkar muat di area tersebut.
Pemerintah daerah dengan kewenangannya menurut Raup, sangat mungkin untuk mewajibkan Perusahaan Besar Sawit (PBS) bongkar muat atau sewa di lahan pemerintah, sehingga PAD Kabupaten dapat lebih meningkat.
“Kalau dari sisi investasi dan penghasilan masih jauh,tapi kan kita tidak melihat kesitu saja. Kami berharap bahwa apa yang sudah dibangun pemerintah daerah lebih dimaksimalkan karena biaya yang dikeluarkan untuk pelabuhan buluminung cukup besar. Oleh karenanya siapapun pengelolanya baik pihak ketiga ataupun oleh perusda langsung kita (DPRD) mendukung sepenuhnya”. ujar Raup Muin.
Wakil Ketua I DPRD PPU, Raup Muin mengharapkan rencana pembangunan kilang minyak pertamina dapat berimbas positif bagi nilai PAD sektor pelabuhan. Karena bahan material proyek tersebut kemungkinan dikirim melalui transportasi laut.
Selain itu kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah penghasil pendapatan asli daerah, Raup Muin berpesan agar terus berinovasi agar Pendapatan Asli Daerah tahun ini bisa mencapai target. (adv/hb)