Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terwujud, maka persaingan kerja di daerah itu bakal meningkat.
“Pembangunan SDM (sumber daya manusia) warga lokal sangat diperlukan,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Jon Kenedi ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam, Selasa.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan ibu kota negara dipindahkan di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan terwujudnya pemindahan ibu kota negara menurut Jon Kenedi, persaingan kerja di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tersebut menjadi persaingan nasional bahkan internasional.
“Pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat harus bersama-sama membangun SDM agar masyarakat lokal tidak tertinggal,” ucapnya.
Pemerintah pusat lanjut politisi Partai Demokrat tersebut, membangun ibu kota negara harus sejalan dengan pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara keseluruhan.
Jangan sampai sebagian besar wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara diambil untuk ibu kota negara tetapi tambahnya, Kabupaten Penajam Paser Utara jadi wilayah yang tertinggal.
Pembangunan secara menyeluruh Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut jelasnya, pembangunan di sektor SDM, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, serta sektor ketahanan pangan.
DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara berharap pemindahan ibu kota negara dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Pemerintah pusat juga harus memprioritaskan kearifan lokal dalam melakukan pembangunan ibu kota negara,” kata Jon Kenedi.
“Pembangunan ibu kota negara jangan sampai menghilangkan adat istiadat dan budaya yang telah ada,” tegasnya. (adv/bp/hb)