Kabupaten Berau Buka Rumah Sakit Darurat Tangani COVID-19

N Rahayu

Hotel Cantika Swara Dijadikan Rumah Sakit Darurat di Berau.

Berau, helloborneo.com – Kabupaten Berau bakal membuka rumah sakit darurat untuk menangani kasus COVID-19 di daerah itu.

Bupati Berau Sri Juniarsih saat ditemui helloborneo.com di Berau, Kamis mengatakan, pemerintah kabupaten mengaktifkan kembali bekas hotel Cantika Swara untuk dijadikan sebagai rumah sakit darurat.

Rumah sakit darurat dibuka lanjut ia, ada kekhawatiran penuhnya ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Abdul Rivai.

“Rumah sakit darurat itu telah siap digunakan, sebelumnya juga pernah difungsikan dua kali. Tetapi perlu dilakukan beberapa pembenahan, terutama untuk fasilitasnya,” ujar Sri Juniarsih.

“Sejauh ini sudah siap, meskipun persiapan hanya beberapa hari saja, sebelumnya pernah digunakan juga untuk tempat isolasi jadi hanya beberapa penambahan fasilitas saja yang perlu dilakukan,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Iswahyudi menambahkan kapasitas rumah sakit darurat tersebut mempunyai 53 kamar yang mampu menampung sekitar 100 pasien.

“Disini ada 53 kamar tambah satu hole juga kita siapkan, kurang lebih 100 pasien bisa ditampung, karena satu kamar itu bisa dua orang,” ucapnya.

Tenaga kesehatan yang disiagakan Iswahyudi menjelaskan, ada delapan orang, terdiri dari dokter dan perawat dan penambahan tenaga akan dilakukan, jika pasien yang masuk semakin banyak. Saat ini pasien yang telah dirawat di rumah sakit darurat 14 orang.

“Ada delapan tenaga kesehatan yang ada, nakes itu dari RSUD, kalau pasien terus bertambah, maka tidak menutup kemungkinan nakes yang pernah bertugas di rumah sakit darurat akan direkrut lagi”, jelasnya.

Pasien yang dirawat di rumah sakit darurat menurut Iswahyudi, yang telah menunjukkan kondisi membaik dan telah menjalani perawatan sebelumnya di RSUD Abdul Rivai, atau pasien baru yang tidak memiliki gejala apapun.

“Pasien yang dirawat di rumah sakit darurat jika sudah ditangani di RSUD, jadi hanya untuk isolasi dan penyembuhan” ujarnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.