Joko Sugiarto

Banjarbaru, helloborneo.com – Meski seruan percepatan vaksinasi sudah berjalan maksimal sampai sejauh ini, terdapat sebanyak 57.000 stok dosis vaksin di Kalimantan Selatan diketahui mengalami penumpukan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin saat ditemui awak media seusai kegiatan di Aula Gawi Sabarataan, Kota Banjarbaru.
“Dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel saja sudah ada 57.000 dosis vaksin yang menumpuk, belum lagi dari lain-lain, seperti dari Himpi, dan DPR,” ungkapnya. Senin (4/10/2021).
Maka dari itu, Muhidin diperintahkan oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar menangani langsung percepatan vaksinasi, demi menghindari terjadinya penumpukan. Lanjutnya, karena jika tidak dilakukan percepatan, stok vaksin yang menumpuk di Bumi Lambung Mangkurat kian hari akan terus bertambah banyak.
“Ini kalau kita tidak bergerak cepat akan bertambah terus, kemarin yang ada sisa malah tambah lagi, Gubernur mengarahkan saya untuk mengontrol pelaksanaan vaksinasi, jangan sampai terjadi penumpukan. Harus secepatnya didistribusikan agar mempercepat capaian vaksinasi juga. Makanya saya mulai turun melakukan pemantauan,” tambahnya.
Oleh karenanya, demi meminimalisir penumpukan kembali, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan akan membentuk tim yang bertugas dalam percepatan vaksinasi. Mendukung hal tersebut, Muhidin mengatakan pihaknya di provinsi akan menyiapkan tempat agar vaksinasi nantinya bisa dilakukan setiap hari.
“Jadi dari dinas kesehatan akan bentuk tim percepatan vaksinasi, dan kami dari provinsi akan menyiapkan tempat untuk bisa melakukan vaksinasi setiap harinya,” terangnya.
Tak hanya itu, Muhidin mengingatkan agar Pemerintah Kota Banjarbaru tak perlu bereuforia secara berlebihan dalam menyikapi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang turun dari level empat ke level dua, yang diumumkan lewat Komite Penanganan Covid-18 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartanto. (js/tan)