Bantuan YPPS-Relawan Gabungan Mengalir Untuk Korban Bencana Banjir Paser

TB Sihombing

Foto Istimewa.

Paser, helloborneo.com – Bantuan dari Yayasan Paser Peduli Sesama (YPPS) bersama relawan gabungan mengalir untuk korban atau warga yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Paser.

YPPS sebagai kelompok yang bergerak pada kegiatan sosial di masyarakat, dengan cara swadaya maupun pengumpulan donasi untuk membantu korban bencana banjir tersebut.

Pengumpulan donasi yang dilakukan YPPS sejak 6 sampai 7 Oktober menurut Koordinator lapangan Iqbal Ade Kurniawan saat ditemui helloborneo.com di Paser, Sabtu, sekitar Rp3.003.000 digunakan untuk membeli sembako berupa beras, telur, mie instan, bumbu dapur, bubur jagung serta pakaian bekas layak.

“Kami kumpulkan donasi pada Rabu dan Kamis, untuk dibelikan sembako, serta hasil pengumpulan pakaian bekas layak. Sudah kami salurkan ke posko bencana serta kepada warga terdampak banjir yang dapat kami jangkau,” ujarnya.

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama seluruh pihak jelas Iqbal Ade Kurniawan, di antaranya relawan Yayasan Paser Peduli Sesama, Aksi Cepat Tanggap (ACT), BEM Politeknik Negeri Paser, serta Osis SMK Negeri 1 Tanah Grogot.

“Kami bekerja sama dengan beberapa organisasi dan kelompok. Harapannya bantuan dapat mengurangi beban warga terdampak banjir. Kkami juga turut mendoakan agar banjir cepat surut sehingga warga dapat beraktivitas kembali,” ucapnya.

Banjir menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Paser, khususnya di Kecamatan Long Kali, sebagai wilayah terparah hingga merendam 10 Desa, sejak Senin (4/10).

Banjir terparah mengepung 10 Desa di kecamatan perbatasan tersebut di antaranya Desa Kepala Telake, Lambakan, Perkuin, Muara Toyu, Pias, Munggu, Bente Tualan, Sebakung, dan Kelurahan Long Kali.

Desa Telake menjadi desa terisolir akibat banjir lantaran jembatan akses menuju desa tersebut terputus. Banjir terjadi disebabkan luapaan air sungai karena curah hujan yang cukup tinggi.

Dari pantuan jelang satu pekan, kondisi banjir di Kecamatan Long Kali surut melandai. Ketinggian permukaan air masih berkisar dari satu hingga dua meter. Sementara sebanyak 1.055 rumah warga dengan total 4.640 jiwa jadi korban. (*/tb/bp/tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.