ES Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Ketua DPP Korpri terpilih, masa jabatan 2021 -2026, Muliadi mengaku tidak memiliki kapabilitas untuk memastikan penghentian sementara iuran Korpri selama masa pandemi.
Ketika ditanya inovasi program selanjutnya, Muliadi menjawab akan merumuskan bersama kepengurusan. Terlebih dahulu, tim formatur bakal membentuk kepengurusan, kemudian merumuskan program kerja, dan menanggapi beberapa aspirasi warga Korpri.
“Kita akan rumuskan dengan pengurus baru yang akan disusun, karena Korpri itu kolegtif kolegial kepemimpinannya, meskipun ada unsur ketua di dalamnya,” ujar Muliadi.
Sedangkan mengenai aspirasi warga Korpri yang santer terdengar yakni aspirasi untuk menghentikan sementara iuran Korpri berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu perbulan belum bisa dipastikan terakomodir, mengingat harus dibahas secara kepengurusan bukan keinginan dari ketua.
“Karena itu keinginan aspirasi teman teman tidak boleh keinginan ketua. Harus keinginan teman teman, insyallah kita setujui itu karena keinginan warga Korpri,” sebutnya.
Diketahui sejak pertengahan September 2021, usulan penghentian sementara iuran Korpri dihembuskan selain karena dampak kondisi pandemi covid-19 juga karena pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) mengalami penundaan.
Sebelumnya Hasil Muskab Korpri Kabupaten Penajam Paser Utara masa jabatan tahun 2021 – 2026 dimenangkan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Muliadi.
Pada tanggal 14 September lalu, Muskab Korpri Kabupaten Penajam Paser Utara memunculkan 3 calon Ketua DPD Korpri masa jabatan 2021 – 2026, yakni Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Muliadi, kemudian Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara,Alimuddin, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Grace Makisurat.
Dari hasil pemungutan suara (Voting) 40 pemilik suara, 25 suara digaet oleh Muliadi, sedangkan 10 suara memilih Alimuddin, dan Grace Makisurat hanya 5 suara. (sop/tan)
