Malaysia Bersiap Luncurkan Kondom Unisex Pertama di Dunia

Tun MZ

Pendiri dan penemu Kondom Unisex Wondaleaf John Tang Ing Ching memeriksa kondom unisex di pabriknya di Sibu, Malaysia 19 Oktober 2021. (Foto: Twin Catalyst via REUTERS)
Pendiri dan penemu Kondom Unisex Wondaleaf John Tang Ing Ching memeriksa kondom unisex di pabriknya di Sibu, Malaysia 19 Oktober 2021. (Foto: Twin Catalyst via REUTERS)

Malaysia, helloborneo.com – Nama kondom itu “Wondaleaf Unisex Condom”. John Tang Ing Ching, penciptanya, mengatakan ia menemukan ide kondom itu karena merasa sangat prihatin dengan tingginya tingkat kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai ginekolog dan dokter kandungan ini melihat perlu adanya alat kontrasepsi alternatif, mengingat efek samping dan mahalnya biaya kontrasepsi hormonal bagi perempuan. Ia pun kemudian mengembangkan ide kondomnya lewat perusahaan Twin Catalyst.

Kondom terbuat dari bahan yang sama dengan pembalut luka transparan yang tipis, fleksibel dan memberikan perlindungan. Tang mengatakan, karena kemampuan rekatnya, kondom itu tidak mudah terlepas, sehingga menjadikannya alat kontrasepsi yang lebih aman, reversible, dan dapat dipasang ke dalam vagina atau dikenakan untuk menyelubungi penis.

Tang merasa optimistis kondom itu akan sangat diminati.

“Berdasarkan sejumlah uji klinis yang telah kami lakukan, saya cukup optimistis bahwa kondom ini merupakan tambahan yang berarti bagi banyak metode kontrasepsi yang digunakan dalam pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual. Dengan kondom unisex Wondaleaf yang nondiskriminatif, setiap orang dapat diberdayakan untuk bertanggung jawab atas kesehatan seksual mereka, terlepas dari jenis kelamin atau orientasi seksual mereka,” ujarnya.

Tang mengatakan produk tersebut akan tersedia secara komersial melalui situs web perusahaannya mulai Desember. Setiap kotak Wondaleaf berisi dua kondom, dengan harga 14,99 ringgit atau $3,61. Harga rata-rata untuk selusin kondom di Malaysia adalah 20-40 ringgit. (voa/tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.