Terdakwa Pembunuh Arbery Menyesal atas Perbuatannya

Tun MZ

Terdakwa dalam kasus pembunuhan Ahmaud Arbery, Travis McMichael (ketiga dari kiri) melihat ke arah keluarganya setelah juri memutuskan bahwa ia bersalah dalam persidangan di Pengadilan Glynn County, Georgia, pada 24 November 2021. (Foto: AP/Stephen B. Morton)
Terdakwa dalam kasus pembunuhan Ahmaud Arbery, Travis McMichael (ketiga dari kiri) melihat ke arah keluarganya setelah juri memutuskan bahwa ia bersalah dalam persidangan di Pengadilan Glynn County, Georgia, pada 24 November 2021. (Foto: AP/Stephen B. Morton)

Georgia, helloborneo.com – Kuasa hukum salah seorang terdakwa yang telah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan warga kulit hitam Ahmaud Arbery, pada Rabu (24/11) mengatakan para terdakwa menyesal atas pembunuhan yang terjadi pada tahun 2020 itu.

Jason Sheffield, salah seorang kuasa hukum dari tiga terdakwa itu, mengatakan “mereka menyesal ia (Arbery.red) meninggal. Mereka menyesal atas tragedi yang terjadi karena pilihan yang mereka buat untuk mengejar dan menghentikannya.”

Juri pada Rabu (24/11) menyatakan ketiga laki-laki kulit putih yang didakwa atas kematian Arbery, seorang laki-laki kulit hitam yang dikejar dan ditembak mati ketika ia sedang jogging dan melintasi kawasan pemukiman tempat ketiga terdakwa itu tinggal, bersalah. Sidang pengadilan ini merupakan bagian dari perenungan nasional yang lebih besar atas masih banyaknya ketidakadilan rasial yang terjadi di Amerika Serikat.

Pembunuhan Arbery terungkap setelah video yang merekam bagaimana dua laki-laki kulit putih, Gregory McMichael dan putranya Travis McMichael serta kemudian tetangga mereka William Bryan, mengejar dan menembak Arbery, bocor di internet dua bulan setelah pembunuhan itu terjadi.

Meskipun jaksa tidak mengatakan bahwa rasisme memotivasi pembunuhan itu, otoritas federal mendakwa ketiga laki-laki itu dengan kejahatan rasial, menuduh mereka telah mengejar dan membunuh Arbery karena ia berkulit hitam.

Ayah dan anak, Gregory dan Travis McMichael, mengambil senjata mereka dan mengejar Arbery dengan mengendarai sebuah truk pickup setelah melihatnya berlari di lingkungan mereka pada 23 Februari 2020.

Seorang tetangga mereka, William Bryan, ikut bergabung dalam pengejaran itu dan merekam video ketika Travis McMichael melepaskan tembakan ketika Arbery berupaya memukul dan meraih senapannya dalam perburuan itu. (voa/tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses