ES Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Ratusan guru pendidikan anak usia dini Kabupaten Penajam Paser Utara menutut dana hibah pemerintah kabupaten setempat yang digunakan sebagai pembayaran gaji para guru PAUD di daerah itu.
Tuntutan guru PAUD swasta itu disampaikan dalam aksi yang digelar di halaman depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara, Senin.
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud menjelaskan, pemerintah kabupaten tetap berupaya membayarkan dana hibah tersebut, dan bersikeras tidak mengurangi gaji para guru PAUD swasta dari nilai Rp3,4 juta per orang.
“Tim akan mengkaji ulang supaya tidak terjadi lagi, tetap akan kami jalankan Rp3,4 juta sesuai surat kepala daerah, dan akan berjalan sesuai perundangan-undangan,” ujarnya.
Abdul Gafur Mas’ud mengatakan, tahun ini (2021) anggaran pemerintah kabupaten mengalami refocusing atau penyesuaian, dan pada 2020 semua dana hibah untuk para tenaga pendidik swasta dianggap tidak menemui kendala.
“Pada 2019 memang ada kami naikan dari Rp500.000 menjadi Rp1,1 juta, Alhamdulillah berjalan. 2020 Alhamdulillah juga berjalan, tahun ini tersendat karena ada recofusing pada Februari 2021,” ucapnya.
Ketua Himpaudi Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurmala menyatakan, guru PAUD tidak menerima gaji dari dana hibah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara selama 10 bulan, dengan besaran beragam menyesuaikan jumlah murid di setiap kelas.
“Kurang lebih ada 700 guru PAUD belum terima gaji selama 10 bulan. Ada rasio perhitungan jadi kalau memang sedikit menyesuaikan jumlah siswa,” jelas dia ketika ditemui helloborneo.com.
Ia mengaku optimistis dengan yang sampaikan Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, yakni bakal berupaya melakukan penyaluran hingga akhir Februari 2022.
“Optimistis dan berharap karena sudah datang orang segini dan ketemuan langsung dengan kepala daerah, mudah-mudahan janjinya Bupati segera ditepati,” kata Nurmala. (bp/hb)