Nita Rahayu

Berau, helloborneo.com – Sebanyak enam Puskesmas di Kabupaten Berau, mendapatkan bantuan kendaraan operasinal baru, berupa empat unit mobil ambulans, satu kendaraan roda tiga yang juga di fungsikan sebagai ambulans dan satu unit mobil operasional.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Iswahyudi saat ditemui helloborneo.com di Berau, Jumat mengatakan, mobil ambulans diperuntukan bagi Puskesmas Kecamatan Suaran, Gunung Tabur, Teluk Bayur dan Tanjung Batu.
“Ambulans yang mereka miliki, seringkali mengalami kerusakan, sehingga menghambat layanan pasien,” ujarnya.
“Ini sebagai cadangan kendaraan yang mereka miliki untuk merujuk pasien, karena masuk bengkel keluar lagi, itu sering terjadi, kadang juga mereka bergantian antara satu Puskesmas dengan Puskesmas lain kalau ambulans lagi rusak,” tambahnya.
Sementara untuk satu unit kendaraan roda tiga, diperuntukan bagi Puskesmas Kecamatan Pulau Derawan berdasarkan hasil Musrenbang, dan juga di pulau tersebut memang tidak boleh menggunakan mobil.
“Kalau yang roda tiga itu khusus Derawan, mobil tidak boleh disana, itu hasil Musrembang mereka beberapa waktu lalu,” ucapnya.
Sedangkan untuk satu unit kendaraan operasional, diberikan untuk Puskesmas Talisayan, yang peruntukannya mengiringi ambulans ketika merujuk pasien, dengan pertimbangan daerah tersebut berjarak cukup jauh dari Kota Tanjung Redeb sehingga dalam mengantar pasien, diperlukan lebih banyak tenaga medis sebagai pendamping.
Iswahyudi menambahkan, anggaran pengadaan kendaraan diambil dari sisa dana COVID-19 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Kabupaten Berau sebesar Rp1,750 miliar.
“Ini semua dari APBD tidak ada bantuan dari anggaran lain, karena anggarannya kami ambil dari dana COVID-19, makanya kami sebut ambulan COVID,” kata dia.
Bupati Berau Sri Juniarsih menegaskan, dengan pengadaan kendaraan untuk Puskesmas tersebut, agar bisa meningkatkan dan mempercepat pelayanan kepada pasien, pengaduan dari masyarakat juga diharapkan dapat segera ditangani.
“Karena sudah kendaraan, tentunya pasien cepat dilayani, kalau ada keluhan langsung ditanggapi dari pihak puskesmas,” jelasnya.
Sedangkan untuk Puskesmas yang belum mendapatkan bantuan juga akan diupayakan pada tahun berikutnya.
“Puskesmas lainnya yang belum mendapatkan pada tahun ini (2022), kami usahakan tahun depan karena yang mendapatkan adalah yang paling membutuhkan dulu,” tegasnya. (bp/hb)