Roy MS
Balikpapan, helloborneo.com – Gelombang aksi penolakan wacana masa jabatan Presiden Joko Widodo tiga periode berlangsung serentak di empat Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Aksi Penolakan perpanjangan masa jabatan presiden itu disuarakan oleh ribuan mahasiswa di Samarinda, Bontang, Balikpapan dan Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin (11/4).
Di Kota Balikpapan, sekitar dua ratusan mahasiswa yang tergabung dalam ‘Aliansi Kota Minyak’ tumpah ke jalan mulai pukul 15.30 Wita. Mereka turut berorasi mengenai berbagai persoalan terkini, di antaranya kenaikan BBM, PPN 11 persen dan ancaman perusakan lingkungan sebagai imbas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta dampak pembangunan smelter nikel di sekitar kawasan Kariangau Kaltim Terminal.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Balai Kota tersebut, sebagian mahasiswa melakukan pembakaran ban sebagai simbol kegeraman. Sementara Kepolisian membuat barikade untuk mengalihkan arus lalu lintas dari dan menuju Kantor DPRD dan Wali Kota Balikpapan.
Mahasiswa menilai wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo sebagai upaya mencederai konstitusi. Apalagi isu tersebut kemudian beredar liar di dalam lingkungan istana sehingga menimbulkan kesan pembiaran oleh Joko Widodo sendiri.
Untuk itu, pada kesempatan ini pendemo mendesak ketegasan Joko Widodo agar menghentikan kisruh penundaan Pemilu 2024 di lingkungan kabinetnya.
“Presiden baru ber-statemen hanya di dalam rapat bersama kabinetnya, belum ada pernyataan secara konkrit dan terbuka. Yang kami inginkan Jokowi sendiri menyatakan kepada publik bahwa proses Pemilu tahun 2024 tetap dilanjutkan,” ungkap koordinator aksi Muhammad Taufik di lokasi unjuk rasa.
Memasuki pukul 18.00 Wita, massa membubarkan diri dengan pengawalan ketat aparat gabungan TNI-Polri.
Terkait aksi serentak yang berlangsung di wilayah Kaltim, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim Kombes Pol. Yusuf Sutedjo menyatakan, pihaknya mengerahkan sekitar 2.000 personel gabungan hingga satuan polsek-polsek di masing-masing wilayah guna memastikan demonstrasi berjalan tertib dan lancar.
“Sesuai arahan Bapak Kapolri, bahwa dalam pengamanan kita layani dengan baik adik-adik mahasiswa agar tertib dan kondusif. Apalagi kita juga harus sama-sama menjaga masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa,” terangnya.
Sampai dengan jelang petang, aksi di berbagai daerah di Kaltim diakui masih terpantau kondusif dan tertib. “Alhamdulillah, situasi di Kaltim aman dan tertib,”singkatnya. (yor)