Gubernur Kaltara Sebut Realisasi Investasi Capai Rp2,1 Triliun

Keterangan Pers

Realisasi investasi triwulan I Kaltara capai Rp2,1 triliun (Ist)

Tanjung Selor, helloborneo.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang menyebutkan realisasi investasi triwulan I pada tahun ini (2022) di daerah itu mencapai Rp2.195.876.430.000.

Nilai investasi tersebut berdasarkan data rilis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltara. (selengkapnya baca grafis)

Seluruh capaian realisasi investasi triwulan pertama diperoleh dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp2.009.128.400.000 dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp186.748.030.000, sedangkan perkembangan proyeknya sendiri mencapai 187 proyek dengan total serapan tenaga kerja mencapai 1.997 orang.

Persentase capaian realisasi investasi triwulan pertama di Kaltara mencapai 23,11 persen dari penetapan target BKPM RI sebesar Rp9,5 triliun menurut Zainal A Paliwang dalam keterangan tertulis yang diterima helloborneo.com, Senin, sedangkan untuk persentase capaian dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mencapai 43,92 persen dari penetapan target RPJMD Rp5 triliun.

Jika dibandingkan dengan capaian realisasi investasi periode yang sama pada tahun lalu (2021) Rp1.086.969.420.000, capaian realisasi investasi tahun ini (2022) mengalami kenaikan.

“Secara kumulatif mengalami kenaikan, naiknya sangat signifikan yakni sebesar 102 persen,” ujar Gubernur Zainal A Paliwang.

Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltara Ferry Ferdinand Bohoh menyampaikan, untuk perkembangan realisasi investasi PMDN dan PMA pada triwulan I tahun ini (2022) mengalami kenaikan sekitar 64,7 persen dari realisasi investasi triwulan IV pada 2021.

Terinci PMA dengan capaian lebih kurang Rp186 miliar, atau US$ 13.013,8 (kurs dollar US$ 1 Rp 14.350). Kondisi itu jelas mengalami kenaikan investasi sekisar 16,2 persen jika dibandingkan dengan capaian realisasi investasi PMA pada triwulan IV pada 2021 sekitar Rp160 miliar.

Sementara PMDN, realisasi investasi mencapai Rp2,009 triliun, atau naik sekitar 71,3 persen jika dibandingkan dengan capaian realisasi investasi triwulan IV pada 2021 sebesar Rp1,173 triliun.

“Sebagai provinsi baru, Kaltara punya potensi menjanjikan. Apalagi Kaltara tercatat miliki dua megaproyek bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), tentu ini sangat berdampak terhadap nilai investasi yang masuk ke Kaltara,” ungkapnya.

Tidak hanya mengandalkan PSN yang ada di Kaltara, Ferry Ferdinand Bohoh yang memiliki pengalaman saat bertugas di daerah investasi, Morowali Utara, Sulawesi Tengah akan memperluas jejaring dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk para pemodal.

Memperluas jaringan dan kerja sama tersebut akan dia manfaatkan sebagai jaringan awal untuk bisa menjalin kerja sama meningkatkan investasi di Kaltara.

“Dipetakan dulu, kami lihat apa yang ada di Kaltara, apa yang bisa dibangkitkan. Menarik yang bisa kami tawarkan ke luar, ke daerah lain, pusat maupun ke luar negeri,” kata Ferry Ferdinand Bohoh. (adv/dkisp/bp)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses