Survei Indikator: TNI Jadi Institusi yang Paling Dipercaya Publik 

Anggota TNI mengamankan lapangan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. (Foto: AFP)
Anggota TNI mengamankan lapangan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. (Foto: AFP)

Jakarta, helloborneo.com – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil temuan opini publik terbaru terkait kinerja institusi penegak hukum di mata publik. Dalam survei itu menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi institusi yang paling dipercaya oleh publik. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan TNI memiliki tingkat kepercayaan paling tinggi dari publik mencapai 92,9 persen.

Survei itu dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan mewawancarai 1.220 responden secara tatap muka. Survei itu juga memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Kepercayaan publik terhadap lembaga negara termasuk institusi penegakan hukum dan demokrasi itu paling tinggi masih dipegang oleh TNI,” kata Burhanuddin.

Burhanuddin memaparkan, posisi kedua yang dipercaya responden adalah presiden dengan tingkat kepercayaan 88,4 persen. Lalu, posisi berikutnya disusul oleh Mahkamah Agung (MA) yang mendapat kepercayaan dari responden sebanyak 80,4 persen.

“Kedua adalah Presiden dan MA,” ungkapnya.

Sedangkan institusi Polri menjadi lembaga nomor kedua dari bawah yang dipercaya oleh publik. Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan Polri hanya mendapatkan tingkat kepercayaan dari responden yakni 60,5 persen dan 33,2 persen tidak dipercaya sama sekali.

“Sekarang polisi melorot, hanya sedikit di atas partai politik,” ujar Burhanuddin.

Dampak “Kembali ke Barak,” TNI Jadi Fokus 

Anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadlian Sejahtera (PKS), M Nasir Djamil, menilai TNI menjadi lembaga paling dipercaya oleh publik lantaran institusi militer itu tak memiliki tugas wajib untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Polri.

“TNI juga tidak melakukan tugas sebagaimana yang dilakukan oleh polisi. Wajar publik masih mempersepsikan TNI lembaga yang dinilai baik oleh masyarakat,” katanya.

Menurut Nasir, pasca-jatuhnya rezim orde baru TNI kini lebih fokus terhadap tugasnya untuk menjaga pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu yang membuat TNI menjadi institusi paling dipercaya oleh publik.

“Berbeda di masa orde baru mereka menjadi alat politik dan penekan. Oleh karena itu di masa reformasi ini TNI dalam jalur menjaga pertahanan sehingga secara umum tidak berpolitik,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi Sapto Pribowo, mengatakan tugas dan fungsi TNI pada umumnya tak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal itu menjadikan TNI kerap menjadi institusi yang dipercaya oleh masyarakat.

“Kenapa TNI selalu di atas? Setelah melihat fungsi dan tugas TNI itu tidak bersentuhan secara langsung dengan publik. Sehingga jarang sekali muncul keluhan terkait dengan tugas dan fungsi pokok TNI,” pungkasnya.

VOA belum berhasil mendapatkan tanggapan dari pihak TNI terkait hasil survei terbaru ini. (voa/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.