Pemerintah Pusat Siapkan 10 Persen Lahan di IKN Untuk Ketahanan Pangan

NB Purwaniawan

Harvick Hasnul Qolbi meninjau lokasi Titik Nol Ibu Kota Negara. (Ist)
Harvick Hasnul Qolbi meninjau lokasi Titik Nol Ibu Kota Negara. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah pusat bakal menyiapkan 10 persen lahan di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara untuk ketahanan pangan.

“Informasi yang kami terima 10 persen dari luas IKN Nusantara disiapkan pemerintah pusat untuk ketahanan pangan,” kata Pelaksana tugas Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Surijadi di Penajam, Senin.

Kondisi geografis sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditetapkan sebagai kawasan inti Indonesia baru, yakni Kecamatan Sepaku cocok untuk tanaman pangan.

Tanah di Kecamatan Sepaku itu subur, jelas dia, sehingga bisa dilakukan percetakan sawah baru dan lahan tanaman hortikultura di kawasan IKN Nusantara.

Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya tingkatkan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan pangan IKN Nusantara, setiap tahun produksi beras di daerah Benuo Taka itu mencapai lebih kurang 32.000 ton.

Kondisi saat ini,.menurut dia, kebutuhan konsumsi beras masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 16.000 ton per tahun dengan jumlah penduduk berkisar 190.000 jiwa masih.

Dengan perhitungan tersebut, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami surplus beras sekitar belasan ton setiap tahun.

Jika nanti penduduk IKN Indonesia baru lebih kurang 1.000.000 jiwa, kata Bambang Surijadi, diperkirakan kebutuhan beras mencapai 95.000 ton per tahun.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga menyiapkan lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser untuk memenuhi kebutuhan pangan IKN Nusantara.

“Potensi sektor peternakan dan perikanan harus dikembangkan karena bukan hanya beras, penduduk IKN butuh daging dan ikan,” ujar dia.

Kebutuhan pangan IKN Nusantara bakal meningkat seiring pembangunan dan perkembangan IKN Indonesia baru tersebut. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.