Banjarbaru, helloborneo.com – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratoriun Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah di tahun 2022 sebesar Rp284 Juta.
Kepala Laboratorium Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan, Gayatrie Agustina F mengungkapkan realisasi yang didapatkan pada tahun 2022 sebesar 96,8 persen dari target yang telah ditetapkan yaitu Rp295 Juta.
“Salah satu penyebab belum tercapai dikarenakan Dinas ESDM banyak kehilangan kewenangan yang beralih ke pusat, sehingga itu berdampak pada perusahaan yang menggunakaan Lab ESDM,” ucapnya, Banjabaru.
Lanjut, walaupun realisasi yang didapat di tahun 2022 masih belum mencapai target, tetapi dibandingkan dari tahun 2021, cukup mengalami peningkatan.
“Pelayanan Lab ESDM ini dilihat dari geliat usaha pertambangan, apabila usaha pertambangan meredup otomatis berpengaruh terhadap pelayanan yang kita miliki,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Laboratorium UPTD Lab ESDM Prov. Kalsel, Rudy Yuliansyah, mengatakan di tahun 2022, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan dalam meningkatkan pendapatan seperti bekerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan surveyor yang independen swasta.
“Hal ini lumayan berdampak untuk menambah PAD,” katanya.
Oleh karena itu, untuk di tahun 2023, pihaknya akan coba gencar melakukan kerja sama ke perusahaan surveyor yang ada.
“Karena untuk di Lab ESDM sendiri tidak hanya menguji perusahaan di Kalsel, akan tetapi juga ada perusahaan di luar Kalsel hingga luar pulau,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lab ESDM Prov. Kalsel, Siti Aisyah menambahkan selain dengan inovasi tersebut, pihaknya juga tetap melakukan promosi melalui sosial media.
“Kami juga tetap memberikan promosi di Instagram,” pungkasnya. (ip/log)