Menko Marves: PII Harus Tunjukkan Kita Bangsa yang Hebat

Rio Taufiq Adam

Menko Marves Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)
Menko Marves Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)

Balikpapan, helloborneo.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. memberikan pesan penting kepada para insinyur di Tanah Air pada saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang digelar secara hybrid di Hotel Novotel, Balikpapan, Jumat (20/1).

Pesan tersebut adalah meminta agar insinyur di Tanah Air mempercepat digitalisasi dan efisiensi, dengan mengembangkan dan menerapkan aplikasi berbasis teknologi informasi di berbagai bidang. Serta mempercepat hilirisasi dalam menghasilkan produk-produk dalam negeri.

Pasalnya, profesi keinsinyuran ujar Menko Marves memiliki peran vital dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sehingga dituntut untuk bekerja lebih cepat, efisien, dengan kerja tim untuk menghasilkan karya-karya besar.

“Juga agar insinyur bekerja dengan hati, dan jangan pernah berhenti berkarya,” ujar dia.

Pemerintah ucap dia, selalu mendorong dan memberikan dukungan kepada seluruh insinyur di Indonesia. Terutama dengan menggunakan 90 persen dari porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membelanjakan produk-produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan kampanye Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar mendorong industri semakin meningkat.

Bentuk dukungan tersebut, diharapkan menjadikan Indonesia menjadi model negara-negara berkembang dalam memajukan sektor industrinya. Terlebih, pemerintah melalui berbagai kerja sama multilateral, terus membuka kesempatan agar produk dalam negeri berhasil melakukan penetrasi di pasar internasional.

“Terbaru Indonesia membuka pasar baru di Afrika untuk produk dalam negeri. Selain itu, kita juga ikut membantu pembangunan infrastruktur di Afrika melalui keikutsertaan BUMN yang mempekerjakan para insinyur Indonesia,” kata Luhut.

Dengan dukungan, dan dorongan dari pemerintah tersebut, diharapkan para insinyur terutama PII, mampu menjadi pilar pembangunan Indonesia, agar terlepas dari negara middle income trap (MIT).

Menanggapi pesan tersebut, Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc menjelaskan, saat ini PII menjadi Presiden ASEAN Engineer Organization. Dalam konteks kerja sama regional, pihaknya membangun kerja sama dengan para engineer negara-negara G20, akan membangun forum E20.

Pada intinya, platform ini akan meningkatkan kerja sama, terutama dalam bidang digitalisasi dan pemenuhan kebutuhan pangan, bersama negara-negara G20. Ini akan meningkatkan kerja sama di level regional serta negara-negara G20.

Menanggapi hal tersebut, Menko Marves menjelaskan bahwa, negara-negara di belahan dunia lainnya, termasuk G20, membutuhkan peran para insinyur. Bahkan, Presiden Kenya William Ruto juga meminta kepada Luhut agar insinyur Indonesia membantu pembangunan infrastruktur di Afrika.

“Jadi PII harus tunjukkan, bahwa kita ini bangsa yang hebat. Yang jelas, saya pastikan akan mendukung untuk E20, dan membantu mengkomunikasikannya,” jelas dia.

Ketua Bidang Digitalisasi, Artificial Intelligince dan Telematika PII, Prod. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M.Eng. juga bertanya kepada Menko Marves Luhut mengenai TKDN terhadap pembangunan IKN. Terutama menyikapi peningkatan lokal konten.

Luhut menjelaskan, melalui e-procurement akan membantu peningkatan TKDN terhadap pembangunan IKN. Tidak hanya penggunaan lokal konten, tapi juga meningkatkan hilirisasi industri.

“Harus sebanyak mungkin penggunaan produk dalam negeri di IKN. Menurut saya bisa. Saya kira kalau bangsa ini, sama-sama kita kerjakan pasti bisa,” tutup dia. (*/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.