PII Siap Berkolaborasi Dalam Pembangunan RDMP Balikpapan

Rio Taufiq Adam

Kunjungan Delegasi PII ke RDMP Balikpapan, Minggu 22 Januari 2023 (Dok. RDMP Balikpapan)
Kunjungan Delegasi PII ke RDMP Balikpapan, Minggu 22 Januari 2023 (Dok. RDMP Balikpapan)

Balikpapan, helloborneo.com – Pembangunan kilang minyak Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, turut menjadi perhatian Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang didakan di Balikpapan pada 20-22 Januari 2022 lalu, PII turut menyempatkan untuk mengunjungi salah satu proyek strategis nasional tersebut.

Sebanyak 30 delegasi insinyur disambut langsung oleh General Manager Pertamina Refinery Unit (RU) V, Arafat Bayu Nugroho serta didampingi Vice President Project Control & Quality Assurance PT Kilang Pertamina Balikpapan, Sabar P Simatupang dan juga jajaran Engineering dan EHS Departement.

Vice President Project Control & Quality Assurance PT Kilang Pertamina Balikpapan, Sabar P Simatupang mengatakan, pembangunan proyek senilai USD 7 miliar atau sekitar Rp 7 triliun, telah mencapai 58,83 persen, atau melebihi 0,56 persen dari target.

Selain itu, penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) RDMP Balikpapan hampir mencapai 30 persen. Jumlah itu sedikit lagi mencapai target yang sekitar 30-35 persen.

Serapan tenaga kerja terhadap proyek ini juga telah mencapai 19.364 pekerja, dengan hasil 94,1 juta jam kerja tanpa terjadi kecelakaan. Keselamatan ujar dia, menjadi kunci penting dalam proses pembangunan.

GM Pertamina RU V, Arafat Bayu Nugroho menerangkan, tujuan dari pembangunan kilang minyak ini adalah meningkatkan kapasitas yang semula 260 Kilo Barel Per Day (KBPD), menjadi 360 KBPD. Sehingga nantinya akan menjadikan RU V sebagai salah satu unit bisnis Pertamina yang semakin lengkap, mulai dari hulu serta hilirisasi produk-produk yang dihasilkan.

“Pemanfaatan teknologi terkini, juga dilakukan terhadap kilang minyak ini, yakni penggunaan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang terbesar di Indonesia,” kata Arafat kepada delegasi.

Proyek RDMP ini terangnya, juga akan mendorong peningkatan ekonomi di Balikpapan. Selain penyerapan tenaga kerja lokal, juga turut dimaksimalkan kontraktor dalam negeri dan lokal.

Ketua PC PII Batam, Ir. Prastiwo Anggoro MBA., IPM., Asean Eng., ACPE., APEC ENG. yang juga sekaligus Koordinator Delegasi kunjungan ke RDMP mengatakan, para insinyur mendukung penuh pembangunan RDMP Balikpapan. Terlebih, melalui hasil Rapimnas berupa ‘Deklarasi Balikpapan’ yang salah satunya adalah mendukung percepatan proses hilirisasi dan peningkatan TKDN.

“Salah satu butir Deklarasi Balikpapan yang di hasilkan dari Rapimnas PII 2022 yaitu, berkontribusi nyata dalam mendukung percepatan hilirisai industri industri dan berisi peningkatan TKDN,” kata Anggota Komite Kerjasama Internasional PII Pusat.

Maka dari itu ujar dia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019, PII siap untuk berkolaborasi mensertifikasi engineer-engineer di Pertamina RU V Balikpapan.

“Yaitu sertifikasi insinyur profesional serta mengeluarkan STRI bagi yang berpraktik keinsinyuran, bagi yang telah menempuh PSPI (Program Studi Profesi Insinyur), dengan jumlah tenaga kerja saat ini di RDMP Balikpapan mencapaj 19.364 pekerja,” kata dia.

Dengan mendapatkan sertifikasi dari PII, akan memberikan banyak benefit. Karena sertifikasi PII, telah diakui di level insternasional, yakni Asean Eng, ACPE dan APEC Eng.

Ketua Umum PII, Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, RDMP Balikpapan adalah wujud nyata dari hasil Rapimnas PII 2022. Semoga diharapkan, proyek strategis nasional ini akan menjadi salah satu proyek yang tidak hanya meningkatkan kapabilitas para insinyur, tapi juga membantu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal, hingga nasional.

“Kami tentu akan mendukung penuh pembangunan kilang minyak sesuai dengan target penyelesaian di 2024. Terutama agar tercapai pembangunan yang tepat mutu dan kualitas,” kata dia.

Ketua Panitia Pelaksana Rapimnas PII, Hetifah Sjaifudian menjelaskan, dengan kunjungan ke RDMP Balikpapan, akan memberikan gambaran terhadap proyek pembangunan di Kalimantan Timur yang merupakan provinsi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dengan koneksi para insinyur dan juga pengalaman, pengetahuan serta kepakaran, diharapkan terjadi sinergi dan kolaborasi antara PII dengan stakeholder terkait. Pasalnya, PII tidak hanya diisi para profesional, tapi juga insinyur yang bergerak di bidang akademisi, pemerintahan, bahkan juga ada yang menjadi kepala pemerintahan serta direktur di sejumlah perusahaan besar.

“Semoga Rapimnas ini tidak hanya memberi manfaat kepada para insinyur yang sudah hadir selama tiga hari di Balikpapan. Tapi juga masyarakat Kaltim, terutama dalam proses pembangunan infrastruktur ke depannya,” tutup Hetifah. (*/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.