Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Jalan rusak di sekitar wilayah Kelurahan Gersik–Jenebora mulai mendapatkan perhatian. 2 Februari 2023 lalu, sejumlah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupate Penajam Paser Utara (PPU) turun melakukan survei.
Dari hasil survei tersebut, dikatakan oleh Pengawas Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten PPU, Herianto bahwa jalan sepanjang 3 kilometer memang belum mendapatkan penanganan semenisasi, dari sekitar 17 kilometer dari jalan provinsi.
“Kurang lebih memang 3 kilo yang memang belum kita laksanakan,” kata Herianto.
Diklaim Herianto, setiap kerusakan jalan selalu mendapatkan perhatian melalui anggaran pemeliharaan. Disebutkan dirinya seperti tahun 2022 lalu, jalan tersebut sempat mengalami perbaikan.
“Untuk pemeliharaan itu kita setiap ada kerusakan selalu kita tanggani, itu sempat kita tanggani tahun kemarin kita tanggani,” ucap Pengawas Jalan dan Jembatan.
Namun karena penanganan yang dilakukan berupa pengerasan dipastikan tak berlangsung lama. Selain disebabkan curah hujan yang tinggi, juga pengerasan yang biasa disebut agregat ini sering dilalui oleh kendaraan berat.
Selain menjadi akses masyarakat sekitar untuk alur distribusi perekomian, diketahui jalan tersebut sempat menjadi jalur untuk hoaling batu bara.
“Nah ini karena memang agregat itu mudah lepas, apalagi kendaraan besar yang melintas. Kalau musim penghujan dipakai terus lepas dia menjadi tanah kembali, kondisinya rusak lagi,” ujarnya.
Untuk sementara waktu, jalan rusak sepanjang 3 kilometer tersebut akan mendapatkan penanganan sementara melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Penajam.
“Pengerasan, kalau di UPT itu ada, mereka bakal mengerahkan alat itu ke sana,” imbuhnya. (adv/log)
