DP3AP2KB PPU: Pendekatan Gender, Strategi Alternatif Atasi Permasalahan Stunting

Data Stunting di Indonesia
Data Stunting di Indonesia.

Penajam, helloborneo.com – Peneliti dari Portsmouth Brawijaya Centre for Global Health Population and Policy, Henny Rosalinda mengatakan salah satu strategi alternatif yang bisa digunakan dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia adalah dengan pendekatan gender.

“Menangani permasalahan stunting bukan hanya pemahaman perempuan yang mesti dikuatkan, tapi juga laki-laki. Dalam hal ini, peran bapak dalam keluarga juga sangat berpengaruh untuk mencegah dan mengatasi permasalahan stunting,” katanya saat memaparkan pentingnya ketahanan gender dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.

Henny menjelaskan, ada sejumlah negara yang telah mengaplikasikan ketahanan gender dalam penyelesaian stunting, di antaranya Bangladesh, Peru, Rwanda, dan Brazil. 

“Dalam waktu enam tahun, Bangladesh berhasil menurunkan stunting, yang semula 36 persen pada 2014 menjadi 28 persen pada 2020, selain itu ada Peru, Rwanda, dan Brazil yang sudah mengaplikasikannya,” sebutnya.

Strategi yang dilakukan negara-negara tersebut kata dia, adalah melibatkan isu keseimbangaan gender dalam upaya mempromosikan kesehatan masyarakat dalam penanganan stunting.

Bangladesh mengadposi pendekatan holistik yang mencakup perbaikan gizi, kesehatan, serta kesadaran gender. Upaya tersebut melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait gizi dan kesehatan keluarga, serta memberdayakan mereka melalui program pelatihan tentang gizi dan kesehatan anak.

“Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu dan perempuan dalam memberikan perhatian khusus terhadap praktik-praktik gizi untuk anak, dan mempromosikan praktik gizi yang baik di dalam keluarga,” ujarnya.

Selain itu menurutnya, jika peran laki-laki bisa dikuatkan, Indonesia bukan hanya bisa menangani stunting tapi juga bisa menangani soal kealpaan peran ayah dalam keluarga. “Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran ayah dalam pemenuhan gizi dan kesehatan anak,” tambahnya. 

Henny mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat tegas berkomitmen untuk mewujudkan target penurunan stunting.

“Masih ada waktu satu setengah tahun untuk mengejar target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024,” tutup Henny. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.