Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Minggu (18/06/2023) lalu. Mereka membawa pesan dari Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelang Pemilu 2024.
Ketua Partai Demokrat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedy memandang pertemuan tersebut wajib bagi kedua partai besar, apalagi menghadapi pemilu tahun 2024 mendatang. Hal ini sebagai upaya untuk mengentaskan gesekan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di pesta demokrasi tahun depan.
“Pertemuan itu wajib sebenarnya dilakukan antara partai politik yang menjelang menghadapi Pemilu. Banyak hal yang mungkin akan terjadi gesekan antara partai,” kata Jhon Kenedy, Rabu (21/06/2023).
Dengan adanya pertemuan tersebut, menurutnya bakal menjadikan suasana politik jelang pemilu 2024 semakin baik. Sehingga potensi konflik mudah diredam sejak dini.
“Dengan adanya silaturahim antara kedua partai ya PDIP dengan demokrat ini tentu membuat suasana ini semakin baik. Insya allah konflik Pemilu 2024 apa yang kita pikirkan ini insya allah tidak akan terjadi,” ucapnya.
Jhon Kenedy tak berani berspekulasi atas tanggapan kemungkinan berkoalisi antara PDIP dengan Demokrat. Baginya Agus Susilo Yudhoyono (AHY) adalah sosok yang pantas untuk menjadi calon wakil presiden tahun 2024 mendatang.
“Ya karena figur ini sangat sangat betul-betul dibutuhkan. AHY ini sebagai ketua partai Demokrat sangat layak sekali jadi wakil presiden dari calon presiden yang mana pun Gerindra juga bisa, Ganjar juga bisa, Anis juga bisa,” yakinnya.
AHY dianggap mampu menjadi calon wakil presiden tahun 2024 untuk mewakili kaum milenial.
“Jadi yang paling fenomenal itu ya AHY sebagai pendamping presiden 2024 untuk mewakili kaum milenial,” imbuhnya. (log)
