Edy Suratman Yulianto
![Ketua Forum Anak Kecamatan Waru, Kabupaten PPU, Andi Muhammad Ridho. (Ist)](http://helloborneo.com/wp-content/uploads/2023/07/WhatsApp-Image-2023-07-06-at-15.17.10.jpeg)
Penajam, helloborneo.com – Ruang Bermain Ramah Anak atau RBRA di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terbilang nyaris tidak tersedia. Padahal, menurut Ketua Forum Anak Kecamatan Waru, Andi Muhammad Ridho RBRA dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak.
Andi Muhammad Ridho menilai saat ini RBRA di Kecamatan Waru, Kabupaten PPU masih kurang tersedia. Dirinya tak melihat adanya RBRA di Kecamatan Waru, baik secara terbuka maupun tertutup di dalam ruangan.
“Ruang bermain ramah anak di kecamatan waru mungkin masih kurang. Di beberapa tempat mungkin ada ruang bermain anak baik itu semacam tempat di dalam ruangan maupun di lingkungan. Namun secara keseluruhan bisa dibilang masih sedikit jumlahnya,” tuturnya.
“Di kecamatan waru sendiri sepengetahuan saya belum terdapat suatu tempat bermain dan berkumpul anak yang dibangun resmi baik itu semacam taman, maupun bangunan yang memang dibangun dan dikhususkan untuk tempat bermain dan berkumpulnya anak-anak,” imbuhnya.
Bagi Ketua Forum Anak Kecamatan Waru ini, RBRA bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kreativitas anak. Tentunya RBRA harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang untuk anak, agar tidak hanya sekedar bermain.
“Sebagai tempat untuk melatih kreativitas dan keterampilan anak jika disediakan fasilitas seperti peralatan menggambar dan mewarnai, permainan balok, peralatan untuk melukis dan fasilitas penunjang keterampilan dan kreativitas lainnya,” jelasnya.
Dengan hadirnya RBRA di Kecamatan Waru, membantu anak untuk tertarik bersosialisasi kepada teman sebaya di luar lingkungan sekolah. Apalagi, saat ini pengaruh terhadap ponsel pintar atau smartphone cukup mengkhawatirkan bagi tumbuh kembang anak, dimana anak lebih suka menghabiskan waktu di depan gawai daripada bersosialisasi terhadap temannya.
“Adanya tempat bermain ramah anak yang menarik dapat memikat dan menarik hati anak-anak agar mau bermain dan bersosialisasi di luar bersama dengan teman-teman lainnya. Mengingat sebagian anak sekarang enggan keluar rumah untuk bermain dan lebih memilih bermain smartphone di rumah,” pungkasnya. (adv/log)