Magelang, helloborneo.com – Pemerintah akan terus melakukan optimalisasi lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia termasuk Borobudur, guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisnus) dan wisatawan nusantara (Wisnus) karena berdampak signifikan pada penerimaan negara.
Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) digelar di The Plataran Heritage Borobudur Hotel, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Luhut mengatakan, khusus di Borobudur ada sejumlah pengembangan yang akan dilakukan antara lain penataan jaringan kabel listrik, telepon hingga operator data seluler dan internet dengan ditanam dalam tanah, pembangunan health tourist destination, penerapan budaya kearifan lokal hingga pelatihan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang diperkirakan bisa naik 6 persen atau lebih,” kata Luhut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno dalam kesempatan yang sama menuturkan pengembangan lima DPSP sangat penting dilakukan berkelanjutan. Khusus di Borobudur ada potensi lebih dari 2 juta kunjungan wisman saja, belum termasuk wisnus.
“Semua progres on track, kunjungan wisman di atas target atas dan kunjungan wisnus memberikan dampak positif untuk penciptaan lapangan kerja. Khusus untuk borobudur, bisa kita lihat dari jumlah populasi masyarakat umat Budha di ASEAN, bisa diproyeksikan mencapai 2 juta kunjungan wisman dengan target total pendapatan devisa pariwisata mencapai 2 miliar dolar AS,” katanya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjelaskan pihaknya bakal menggalakkan pariwisata dan perekonomian di DPSP Borobudur dengan mengupayakan agenda event rutin, serta penggunakan kendaraan listrik ramah lingkungan.
Pihaknya juga akan terus menggenjot konsep sport tourism di kawasan Borobudur, di antaranya melalui event Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon yang dalam pelaksanaannya selama ini saat sebelum pandemi selalu menarik banyak turis dan atlet dunia ke Magelang.
“Tugas kami sesuai arahan dalam Rakornas ini kita diminta menjaga event ya, kerja sama dengan InJourney. Kemudian penyediaan electirc vehicle mulai kita introduksi, termasuk kita mencoba mencari potensi tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) untuk itu, sehingga di kawasan candi ini semua menggunakan alat transportasi yang tidak mencemari,” ujar Ganjar.
Pemprov Jateng lanjut Ganjar, juga akan mempercepat pembangunan Kampung Seni Borobudur dan Pasar Kujon, termasuk pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) yang ramah lingkungan sehingga bisa memperbanyak magnet turis di kawasan DPSP Borobudur.
Terkait wisata religi, Ganjar menegaskan pihaknya sangat mendukung usulan dan arahan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang akan memperbanyak event-event keagamaan di Borobudur khusus bagi ummat Buddha, dengan harapan menjadi magnet kunjungan ummat Buddha dari seluruh dunia.
Dipimpin langsung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Rakornas yang digelar pada 20-21 Juli 2023 itu dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta sejumlah wakil menteri, pejabat tekait, badan otorita pariwisata, pemerintah kabupaten/kota, investor hingga asosiasi/organisasi pelaku usaha pariwisata. (ip/log)