Sydney dan Bella Dilepasliarkan di Taman Nasional Tanjung Puting Kalteng

Dua ekor Orangutan Kalimantan bernama Sydney berjenis kelamin jantan (19 tahun, 61 kilogram/kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 kg) dilepasliarkan. (Ist)
Dua ekor Orangutan Kalimantan bernama Sydney berjenis kelamin jantan (19 tahun, 61 kilogram/kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 kg) dilepasliarkan. (Ist)

Jakarta, helloborneo.com – Dua ekor Orangutan Kalimantan bernama Sydney berjenis kelamin jantan (19 tahun, 61 kilogram/kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 kg) dilepasliarkan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya bersama delegasi Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), dalam agenda kunjungan kerja di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Melalui kunjungan ini kami mengajak delegasi USAID untuk melihat bukti nyata keberhasilan upaya konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti orangutan,” ujar Menteri LHK Siti dalam keterangannya.

Menteri LHK Siti mengatakan, kedua Orangutan tersebut masing-masing telah menjalani masa rehabilitasi selama kurang lebih 18 dan 20 tahun sebelum dinyatakan siap untuk dilepasliarkan.

Secara terpisah, Menteri LHK dan delegasi USAID juga melepasliarkan dua ekor Orangutan bernama Anna (betina, 18 tahun, 45 kg) dan Jay (jantan, 19 tahun, 62 kg) di Kawasan Pondok Tanggui.

Kunjungan itu dilakukan usai Menteri LHK dan USAID melakukan penandatanganan Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Indonesia’s Folu Net Sink 2030 pada Senin (17/7/2023) lalu.

Selain mengunjungi (TNTP), rombongan juga mengunjungi Istana Kuning yang berada di pusat kota Pangkalan Bun.

Dalam kunjungan ini, Menteri Siti dan delegasi USAID melakukan penanaman bibit pohon endemik jenis Nyatoh dan Kerantungan, yang dilanjut dengan meninjau demplot anggrek dan tumbuhan obat di kawasan Tanjung Harapan.

Menteri Siti juga memberikan nama untuk enam ekor Orangutan yang lahir di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting. Empat bayi Orangutan berasal dari indukan Bernama Salsa, Cheping, Fatimah dan Miki. Sementara dua bayi Orangutan lainnya berasal dari Orangutan liar.

Kunjungan kerja akhir pekan ini diakhiri dengan menyusuri Sungai Sekonyer seraya mengamati satwa liar di sepanjang perjalanan dengan menggunakan perahu klotok wisata.

Pada kunjungannya kali ini, Menteri Siti didampingi Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Jefry Susyafrianto beserta para Kepala UPT KLHK di Kalimantan Tengah.

Sementara, delegasi USAID terdiri atas Asisten Administrator Biro untuk Asia Michael Schiffer, Direktur USAID Indonesia Jeffery P. Cohen, didampingi dua orang dari Kedubes AS. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.