Otorita: Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Perhatikan Kelestarian Satwa

Bagus Purwa

Salah satu ruas Jalan Tol IKN Nusantara. (Ist)
Salah satu ruas Jalan Tol IKN Nusantara. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Otorita Ibu Kota Nusantara menegaskan pembangunan ibu kota negara Indonesia baru pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, tetap memperhatikan kelestarian satwa liar.

“Kami pastikan pelestarian satwa liar ada di ibu kota negara Indonesia baru,” ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Myrna Asnawati Safitri di Penajam.

Otorita Ibu Kota Nusantara komitmen mewujudkan kota hutan di Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara dengan membuat kebijakan melindungi satwa liar.yang ada di daerah itu.

Untuk mewujudkan upaya kelestarian satwa liar tersebut, lanjut dia, akan dibangun koridor satwa di Jalan Tol KN Indonesia baru dengan desain sesuai perilaku satwa liar yang ada di wilayah setempat.

Koridor satwa liar yang bakal dibangun berlokasi di Jalan Tol IKN Nusantara segmen 3B Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kariangau-Simpang Tenpadung dan segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

Kedua segmen tersebut akan menjadi penghubung IKN Indonesia baru dengan Kota Balikpapan serta Kawasan Industri Kariangau (KIK) dan melintasi empat koridor satwa di sekitar Sungai Wain.

“Jalan tol berada di selatan IKN Nusantara melintasi empat koridor satwa jadi jalan penghubung Kota Balikpapan-KIK dan IKN Indonesia baru,” jelasnya.

“Koridor satwa dibangun untuk menjamin keselamatan satwa liar yang melintas dan berhabitat di kawasan itu,” tambahnya.

Koridor satwa berbentuk jalan yang disediakan agar satwa liar tetap dapat berpindah tempat tanpa terganggu dengan keberadaan Jalan Tol IKN Nusantara.

Rencana pembangunan koridor satwa di Jalan Tol IKN Indonesia baru tersebut dirancang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

“Koridor satwa bisa berada di atas atau di bawah tergantung kondisi di lapangan atau situasi geografis dan lingkungan sekitar jalan tol,” jelas Myrna Asnawati Safitri. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.