Penajam, helloborneo.com – Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nicko Herlambang, ST, M.Si, membuka secara resmi Pelatihan dan Simulasi Layanan Call Center 112 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bertempat di Aula Lantai Satu Kantor Bupati PPU.
Dalam sambutannya, Nicko menyampaikan bahwa kita semua tentu tidak menginginkan adanya kejadian luar biasa atau kondisi darurat (emergency) menimpa kita, keluarga kita, ataupun orang di sekitar kita. Apalagi kejadian ataupun kondisi darurat yang dapat mengancam keselamatan jiwa, seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam, dan keadaan darurat lainnya.
Namun, faktanya setiap hari selalu ada saja terjadi kondisi bencana atau keadaan darurat yang membutuhkan respon cepat. Untuk itu, kita berterima kasih kepada teman-teman Kominfo yang sudah menjadi jembatan dalam kegiatan ini dan teman-teman dari PT. Digital Sandi Informasi yang sudah hadir dan membantu Pemerintah Kab. PPU.
“Saya harap kegiatan ini berlangsung dengan baik dan kedepannya dapat disosialisasikan secara massif, yang artinya setiap masyarakat tahu bahwa ada layanan kedaruratan ini,” kata Nicko.
“Saya rasa teknologi ini adalah terobosan yang baik, dan saya berharap kedepannya pelayanan kedaruratan ini dapat berjalan dengan baik dan lebih terkoordinasi,” tambah Nicko.
Dia menjelaskan tidak menutup kemungkinan pihak-pihak yang melayani call center 112 akan mendapatkan remunerasi khusus, mengingat beban kerjanya yang 24 jam. Dan menjadi catatan penting tambah dia, karena juga harus memperhatikan kesejahteraan dari pegawai yang ada.
“Sehebat apapun program yang ada, tanpa dukungan dari pegawai, tanpa dukungan kinerja dari teman-teman yang membekali, dan amunisi yang cukup, dalam artian pergi kerja dengan kondisi tenang anak dan istri di rumah tenang, tentu itu tidak akan sulit bagi kita. Berharap kedepannya layanan call center 112 ini ditambahkan fungsi-fungsi atau fitur-fitur lain yang biasa membantu seperti ini”. tutup Nicko.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. PPU, Khairudin, SS, MM, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk mempersiapkan dalam penggunaan panggilan call center. Untuk itu, akan dilatih oleh ahlinya dari PT. Digital Sandi Informasi, Bapak Aam Sofyan.
“Pelayanan call center akan sukses jika pelayanan masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut dapat direspon dengan cepat,” kata Khairudin.
Jumlah personil yang tergabung sebagai petugas Layanan Call Center 112 sebanyak 87 orang, yang terdiri dari 1 Supervisor, 17 Call Taker, dan 69 Mobile Responder.
“Dari jumlah personil 87 orang tersebut, 6 di antaranya merupakan personil dari Dinas Komunikasi dan Informatika, serta 81 personil call taker dan mobile responder berasal dari sebelas perangkat daerah dan satu BUMD yang menangani kegawatdaruratan,” lanjut Khairudin.
“Sebelas perangkat daerah dan 1 BUMD tersebut sebagai berikut : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, RSUD Ratu Aji Putri Botung, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Satuan Polisi Pamong Praja, Perumda Air Minum Danum Taka,” lanjut Khairudin. (adv/hms15/log)