Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor selalu siap sedia mendengar keluhan masyarkat
Dari banyak keluhan masyarakat menjadi langkah ke depan yang digadang menjadi gagasan dalam pembangunan. Perwakilan rakyat harus mampu mewujudkan secara proporsional keluhan masyarakat itu.
Syahrudin M Noor mengatakan mayoritas keluhan terbanyak yakni persoalan air bersih dan infrastruktur. Masalah tak ditampiknya, menurutnya seperti kondisi di Desa Babulu Laut yang berada di pesisir adalah air bersih.
“Memang mayoritas masalah air bersih, karena di Desa Babulu Laut ini daerah pesisir, sehingga susah mendapatkan air,” kata Syahrudin M Noor.
Dirinya mengaku telah berupaya menuntaskan permasalahan air bersih yang menjadi keluhan masyarakat tersebut. Prosesnya kini tinggal butuh pipanisasi air bersih sekitar 1.5 kilometer untuk sampai ke pusat Desa Babulu Laut.
“Saya tadi menyampaikan itu kita sudah melakukan upaya, arah pipa itu sudah sampai di RT 10, mungkin tidak terlalu jauh lagi. Sudah ada pipa tinggal mungkin 1.5 kilometer itu sampai ke pusat Desa Babulu Laut,” jelasnya.
Selain persoalan air bersih, akses jalan juga menjadi persoalan di Desa Babulu Laut. Nantinya akan ada usulan, agar pemerintah daerah memprioritaskan jalan antar desa agar mampu tersambung dengan baik ke Desa Babulu Laut.
“Minta diprioritaskan supaya akses antara desa lainnya dengan Desa Babulu Laut bisa tersambung dengan baik,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten PPU itu berkeyakinan, bila persoalan akses jalan mampu teratasi akan mewujudkan daerah yang sanggup menjadi sentra pangan.
“Kalau akses itu semua bisa teratasi, saya kira sentra pertanian, perikanan pasti tertangani lagi,” tuturnya.
Selain itu juga akan ada dukungan untuk Desa Babulu Luat terkait pengolahan hasil laut. Sehingga masyarakat bisa mengolah jadi produk UMKM menarik, apalagi diharapkan dapat tumbuh mencukupi kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“UMKM ini bisa tumbuh di Desa Babulu Laut seiring dibangunnya IKN, paling tidak sentra produksi ikan itu hilirnya dibuat menjadi home industri yang lebih menarik,” pungkasnya. (adv/log)