Cegah DBD, Pemerintah Kelurahan Petung Kirim Surat Edaran ke RT

Edy Suratman Yulianto

Lurah Petung, Achmad Fitriady (Kanan). (Ist)
Lurah Petung, Achmad Fitriady (Kanan). (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan koordinasi terhadap pemerintah Kelurahan Petung. Hal ini dilakukan terkait rencana pendampingan terhadap 1 rumah, 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Pada tahun 2023 penyebaran terhadap kasus DBD atau Demam Berdarah, dilaporkan kepada pihak UPT Puskesmas Petung, sebanyak 11 kasus. Sedangkan Januari 2024 mencapai 20 kasus, terbagi 7 kasus di Kelurahan Petung, 6 Kasus di Desa Girimukti, 3 Kasus Kelurahan Lawe-lawe, 3 Kasus di Desa Sidorejo dan terakhir 1 kasus di Kelurahan Tanjung Tengah.

Lurah Petung, Achmad Fitriady menyampaikan bahwa UPT Puskesmas Petung memiliki peranan akhir, sedangkan pemerintah tingkat kelurahan telah melakukan langkah preventif seperti, sosialisasi hingga himbauan kepada masyarakat, melalui Rukun Tetangga (RT).

Tujuan dari sosialisasi dan himbauan itu bermaksud untuk mengajak masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan, baik rumah pribadi maupun lingkungan sekitar dengan cara gotong royong.

“Pemerintah Kelurahan Petung ini sudah memberikan edaran, kepada seluruh warga untuk melaksanakan kegiatan bersih lingkungan, atau bergotong royong,” kata Achmad Fitriady.

Menurutnya, perhatian terhadap kasus DBD di wilayahnya harus dilakukan dengan mengedepankan alasan lebih baik mencegah daripada mengobati. Namun langkah pencegahan dianggap bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat.

“Prinsip dari penanganan DBD ini adalah Lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga pencegahan dibutuhkan semua dukungan dari berbagai elemen,” ujarnya.

Setelah berhasil memiliki persepsi yang sama, langkah berikutnya yakni mampu menciptakan gerakan kesadaran hidup sehat, rajin membersihkan tempat air atau aliran air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk.

“Dengan kesadaran perilaku hidup sehat, mengurai dan mengurangi tempat-tempat genangan yang menyebabkan endapan air, sehingga jentik nyamuk hidup dan berkembang biak,” pungkasnya. (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses