Bank Tanah PPU Lakukan Penataan Kawasan Demi Kepentingan Umum

Edy Suratman Yulianto

Bank Tanah Kabupaten PPU. (Ist)
Bank Tanah Kabupaten PPU. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Demi mendukung pembangunan nasional, Badan Bank Tanah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), melakukan serangkaian kegiatan seperti sesuai dengan mengoptimalkan pemanfaatan tanah diatas Hak Pengelolaan (HPL) Peraturan Pemerintah Nomor 64 tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah.

Kini pihaknya tengah menyusun rencana induk kawasan yang mendukung produktivitas keberlanjutan, dengan fokus pengelolaan hak dan penataan kawasan. Kegiatan tersebut berupa pemanfaatan lahan reforma agraria sebesar 1.873 Ha, pembangunan bandara VVIP IKN seluas 347 Ha dengan target operasional tahap pertama bulan Juli mendatang, serta pembangunan jalan tol segmen 5B.

Penjabat Bupati PPU, Makmur Marbun mengatakan, pihaknya berupaya mengelola tanah negara yang terlantar menjadi satu kawasan. Kawasan tersebut diarahkan agar lebih produktif sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum.

“Dari 4.162 Ha lahan yang telah menjadi HPL Badan Bank Tanah, seluas 1.873 Ha telah kami siapkan untuk program Reforma Agraria. Lahan tersebut akan diberikan untuk masyarakat dengan penentuan subjeknya diverifikasi oleh GTRA yang diketuai oleh Bupati. Sehingga, pemenuhan hak-hak masyarakat telah kita akomodasi,” tutur Makmur Marbun.

Project Team Leader Badan Bank Tanah Kabupaten PPU Moh. Syafran Zamzami, mengatakan bahwa tindakan seperti membangun pondok-pondok nonpermanen, tenda-tenda yang tidak beraturan serta penebangan pohon yang dilakukan secara masif telah mengganggu ketertiban kawasan.

Badan Bank Tanah bersama dengan pihak terkait telah melakukan langkah-langkah penertiban secara persuasif melalui imbauan untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan pengelolaan aset negara.

Adapun penertiban bangunan atau pondok, salah satu bentuk daripada pengamanan aset negara yang dilakukan oleh Badan Bank Tanah, dari adanya oknum mafia tanah yang menguasai tanah negara tanpa itikad baik, dengan mengatasnamakan kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi.

Sementara itu, bagi warga yang memanfaatkan lahan dengan benar, juga telah terdaftar di kelurahan dan kecamatan, maka berhak menjadi calon subject penerima dalam program Reforma Agraria diatas HPL Badan Bank Tanah wilayah PPU.

“Kami memahami bahwa saat ini lokasi HPL Badan Bank Tanah merupakan lokasi yang sangat strategis, sehingga terdapat dinamika kompleks di masyarakat yang dapat mengarah pada upaya-upaya penguasaan tanah dan tindakan sewenangwenang dari oknum. Namun, kami tegaskan bahwa segala kegiatan Badan Bank Tanah dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan melibatkan semua pihak terkait,” ungkapnya.

Badan Bank Tanah juga menjalankan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Forkompimda setempat untuk merencanakan masa depan Badan Bank Tanah yang lebih baik. Dengan adanya proyek strategis nasional, Badan Bank Tanah berharap dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan nilai tanah dan kontribusi pembangunan.

“Melalui upaya ini, Badan Bank Tanah berkomitmen untuk menjaga integritas, keadilan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan tanah negara. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung upaya pengelolaan tanah yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.