
Paser, helloborneo.com – Keberadaan internet saat ini sudah seperti kebutuhan pokok. Desa yang tidak tersentuh jaringan telekomunikasi seakan terisolasi dari dunia luar karena tidak bisa mengikuti perkembangan informasi secara online. Untuk mengatasi persoalan blank spot atau area tanpa jaringan di desa-desa, Pemerintah Daerah Kabupaten Paser Kalimantan Timur membangun Base Transceiver Station (BTS) di sejumlah desa. Kini keberadaan BTS sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Dengan adanya BTS sekarang masyarakat bisa internetan, sangat bermanfaat sekali bagi kami yang bertahun-tahun tidak merasakannya,” kata Kepala Desa Belimbing Munawwar Halil di Tanah Grogot, Sabtu (23/3/2024).
Setelah Pemda Paser membangun BTS di Desa Belimbing, pada Desember 2023 lalu pun penyedia jasa telekomunikasi masuk ke desa tersebut.
Munawar mengatakan manfaat keberadaan BTS bukan hanya dirasakan warganya, melainkan warga desa sekitar seperti Tiwei, Long Gelang, Pinang Jatus, Perkuwen, dan Muara Lambakan.
Munawar mengatakan BTS tersebut dibangun Pemda Paser di atas lahan milik desa yang sudah dihibahkan kepemilikan asetnya ke Pemda setempat.
Setelah ada BTS masyarakat terjauh dari pusat desa saat ini tidak perlu bergeser posisi untuk mencari sinyal yang kuat karena jangkauan jaringan internet sudah luas.
“Di lokasi BTS ini dulu waktu musim Covid-19 digunakan warga untuk membangun pondok kecil tempat anak-anak sekolah online,” kenang Munawwar.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Paser Adi Maulana mengatakan, pembangunan BTS merupakan salah satu program Pemda setempat untuk daerah yang Maju, Adil dan Sejahtera.
“Dengan memperluas jaringan telekomunikasi ke semua wilayah dan mengurangi blank spot atau area tanpa jaringan, adalah upaya pemerataan pembangunan dan keadilan bagi masyarakat,” ujarnya
Pemda Paser, kata dia juga membangun BTS di Desa Muara Payang Kecamatan Muara Komam dan di Desa Rantau Atas Kecamatan Muara Samu. (ip/log)