Edy Suratman Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Adanya potensi meningkatnya serangan hama tikus di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), harus menjadi perhatian serius bagi para petani dan pemerintah daerah.
Sujiati, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, menyatakan bahwa meskipun serangan ini belum meluas, ancaman terhadap produksi pertanian sangat nyata, terutama pada musim tanam gaduh yang saat ini sedang berlangsung.
Musim tanam gaduh dikenal sebagai periode krusial bagi petani di wilayah ini, dengan kondisi tanah yang subur dan curah hujan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Namun, serangan hama tikus dapat mengancam hasil panen jika tidak segera ditangani.
“Kami mencoba segala cara untuk mengatasinya karena serangan tikus dapat mengancam kegagalan panen jika tidak segera ditangani,” jelas Sujiati.
Upaya-upaya yang telah dilakukan termasuk penggunaan jebakan tikus dan penyebaran predator alami untuk mengendalikan populasi tikus. Selain itu, edukasi kepada petani tentang strategi efektif dalam menghadapi hama tikus juga menjadi fokus utama. Pemerintah daerah bersama petani berupaya untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini.
“Kerja sama yang baik antara petani dan pemerintah sangat diperlukan agar serangan hama tikus ini dapat diatasi dengan efektif,” ujar Sujiati.
Selain tindakan langsung di lapangan, Sujiati juga menekankan pentingnya teknologi modern dalam pertanian. Penggunaan pestisida yang ramah lingkungan dan metode pertanian berkelanjutan diharapkan dapat membantu mengurangi dampak serangan hama.
“Kami berupaya memberikan solusi terbaik agar para petani dapat mengatasi tantangan musim penghujan ini dan tetap mendapatkan hasil panen yang optimal,” tambahnya. (adv/log)