Bijak Ilhamdani Mengajak Generasi Muda Menjadikan Batik sebagai Gaya Hidup

Edy Suratman Yulianto

Anggota DPRD Kabupaten PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani. (Ist)
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Bijak Ilhamdani, menyampaikan pesan penting kepada generasi muda.

Ia menekankan pentingnya menjaga batik sebagai identitas bangsa Indonesia serta mengajak kaum milenial dan Gen Z untuk menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Bijak mengucapkan selamat Hari Batik Nasional dan berharap agar batik, yang merupakan simbol kebanggaan nasional, bisa semakin dikenal dan dicintai oleh kalangan muda. Menurutnya, batik tidak hanya sekadar kain tradisional, tetapi juga cerminan identitas bangsa yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan.

“Selamat Hari Batik Nasional! Batik adalah identitas Indonesia yang harus kita jaga. Harapan saya, batik bisa menjadi lifestyle untuk generasi milenial dan Gen Z, yang saat ini sedang berada dalam fase produktivitas. Saya ingin melihat batik menemani mereka dalam setiap aktivitas, baik formal maupun kasual,” ujar Bijak.

Ia juga menyoroti tren positif di mana semakin banyak anak muda yang mulai mengembangkan batik dengan desain modern. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa batik bisa tetap relevan di tengah dinamika gaya hidup anak muda masa kini.

Bijak menyatakan keinginannya agar Kabupaten PPU dapat memiliki batik khas daerah yang mencerminkan identitas budaya lokal. Menurutnya, hal ini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat kebanggaan terhadap warisan budaya, sekaligus menarik minat anak muda untuk turut serta dalam pelestarian batik.

“Banyak daerah yang sudah memiliki batik khas, dan ini sangat penting untuk memperkenalkan identitas lokal. Saya berharap PPU juga dapat memiliki batik khas yang mampu menarik minat generasi muda. Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat keren dan membanggakan,” tambahnya.

Ia berharap, lewat diskusi dan kerja sama, akan tercipta batik khas Kabupaten PPU yang tidak hanya menggambarkan keunikan daerah, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Bijak mengingatkan bahwa pelestarian budaya, termasuk batik, merupakan tanggung jawab bersama. Ia mengajak generasi muda Kabupaten PPU untuk bangga mengenakan batik, baik dalam acara formal maupun kegiatan sehari-hari.

Dengan adanya dukungan dari para pemuda, Kabupaten PPU diharapkan tidak hanya melestarikan batik sebagai warisan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari tren mode yang modern dan menarik bagi generasi masa kini.

“Batik sudah modern, anak muda bisa memakainya dalam berbagai kesempatan. Ini bukan hanya soal tradisi, tapi juga identitas kita sebagai bangsa. Mari kita jaga dan kembangkan bersama-sama,” pungkasnya. (adv/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.