Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga kini masih membiayai program pembangunan di Kecamatan Sepaku, kendati masuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia.
“APBD kabupaten masih biayai program pembangunan di Kecamatan Sepaku, kendati kini masuk kawasan IKN” ujar Kepala Badan Keuangan dan Aset Darah (BKAD) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhajir di Penajam.
APBD 2025 masih memberikan porsi untuk belanja modal ke Kecamatan Sepaku, lanjut dia, sehingga nilai aset milik pemerintah kabupaten di kawasan IKN setiap tahun bertambah.
Nilai aset aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berada di Kecamatan Sepaku yang telah didata dan diverifikasi sampai 2023 mencapai lebih kurang Rp700 miliar.
“Saat ini aset di Sepaku terhitung sampai 2023 ada sekitar Rp700 miliar, tapi angka itu diperkirakan akan bertambah,” jelasnya.
“Karena di APBD 2024 ada belanja modal untuk Sepaku, dan pekerjaan tahun ini diinventarisir pada 2025,” tambah Muhajir.
Aset yang sudah diinventarisir tersebut yang bakal dihibahkan kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tahap kedua, setelah hibah aset tahap pertama telah dilakukan.
Aset milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut berupa bangunan, tanah, perlengkapan dan peralatan kantor yang ada di Kecamatan Sepaku.
Hibah aset milik pemerintah kabupaten di Kecamatan Sepaku tahap pertama telah dilakukan berupa lahan peternakan Trunen, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku seluas 42,6 hektare ke OIKN, kata dia, beserta bangunan gedung dan 20 unit peralatan mesin dengan total nilai Rp17,4 miliar.
APBD Kabupaten Penajam Paser Utara masih terus berikan porsi belanja modal untuk Kecamatan Sepaku selama masih bagian wilayah daerah yang dikenal dengan Benuo Taka itu.
Sampai saat ini, pemerintah pusat belum menerbitkan regulasi terkait dengan penetapan pemerintah daerah khusus (Pemdasus) IKN dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga bekum terbitkan kode wilayah khusus ibu kota baru Indonesia tersebut. (adv/kmf/log)