Edy Suratman Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Tohiron, menyatakan optimisme yang tinggi atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
Tohiron percaya bahwa pemerintah daerah akan mampu mencapai target tersebut melalui perencanaan yang matang dan eksekusi yang terarah. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi bersama pemerintah daerah mengenai realisasi anggaran tahun sebelumnya.
“Kami sudah melakukan rapat-rapat intensif dengan Badan Anggaran dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ada optimisme bahwa target realisasi belanja daerah sebesar 95 persen dapat tercapai, asalkan semua pihak fokus pada pelaksanaan program sesuai dengan jadwal,” ungkapnya.
Tohiron juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD untuk memastikan seluruh program yang direncanakan berjalan dengan baik. Menurutnya, kolaborasi yang erat akan menjadi kunci dalam mendorong percepatan pelaksanaan proyek-proyek yang dibiayai oleh APBD.
“Sinergi antara legislatif dan eksekutif sangat penting, apalagi di tengah dinamika anggaran yang ada. Kami selalu mendorong agar setiap program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan tepat sasaran,” tambahnya.
Ia menegaskan, salah satu faktor penting yang dapat mendorong realisasi belanja daerah adalah percepatan lelang proyek-proyek infrastruktur. Menurutnya, keterlambatan dalam proses lelang seringkali menjadi hambatan dalam mencapai target anggaran.
“Kita harus memastikan bahwa proses lelang tidak terlambat. Apabila terlambat, realisasi anggaran akan ikut terhambat, sehingga target 95 persen bisa terancam,” jelas Tohiron.
Tohiron menjelaskan bahwa beberapa sektor prioritas dalam APBD 2025 adalah pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia optimis bahwa jika sektor-sektor ini dijalankan dengan baik, akan ada dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kabupaten PPU.
“Kami fokus pada sektor-sektor prioritas yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Jika semua ini berjalan sesuai rencana, capaian target 95 persen tidak hanya realistis, tetapi juga sangat mungkin tercapai,” katanya.
Menjelang akhir tahun anggaran, Tohiron berharap seluruh OPD bekerja maksimal untuk menghindari adanya anggaran yang tidak terserap. Ia menyatakan bahwa ketepatan waktu dalam pelaksanaan program menjadi faktor krusial dalam memastikan target capaian APBD dapat tercapai.
“Kita harus belajar dari tahun-tahun sebelumnya. Setiap OPD harus mampu mengoptimalkan waktu yang tersisa agar tidak ada lagi anggaran yang tersisa di akhir tahun,” pungkasnya. (adv/log)