Pemerintah Kabupaten Banjar Gelar FGD Indeks Desa Membangun

FGD Indeks Desa Membangun. (Ist)
FGD Indeks Desa Membangun. (Ist)

Banjarbaru,helloborneo.com – Pemkab Banjar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Transformasi Indeks Desa Membangun (IDM) Menuju Indeks Desa (ID) Untul Mencapai Indonesia Emas 2045 di Grand Qin Hotel, Banjarbaru.

Dimoderatori Kabid Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Dasar DPMD Banjar Farida Ariyati, FGD dibuka Sekda Banjar HM Hilman. Menghadirkan beberapa narasumber salah satunya Tim Advokasi dan Kerja Sama PDP Kemendesa PDTT Mustakim.

Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Dr Dwi Rudi Hartoyo menyampaikan inisiasi transformasi IDM menuju ID dipersiapkan sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 9 Tahun 2024 tentang Indeks Desa.

“Dimana memang ID merupakan bagian revitalisasi dari IDM yang dulu sudah dilaksanakan”, ujarnya.

Lebih lanjut, Dwi menuturkan beberapa hal yang ingin disampaikan ke daerah terkait rencana-rencana pelaksanaan ID dimaksud meliputi enam bulan pendataan yang harus dilakukan bersama sama melibatkan seluruh kementerian/lembaga dari pemerintah provinsi, daerah maupun pemerintah desa itu sendiri.

“Jadi bagaimana kedepan kita menyiapkan desa itu menjadi sumber data mikro yang digali dan dimanfaatkan langsung oleh desa,”katanya.

Sementara Sekda Banjar HM Hilman mengatakan ada penambahan indikator terkait dengan penilaian tersebut. Menurutnya selama data itu valid tidak akan mengurangi atau menurunkan status desa.

“Ada kekhawatiran terkait perubahan transformasi IDM menuju ID tetapi jika data-data itu cepat seperti yang dilaksanakan hingga 2023 lalu naikannya cukup signifikan dan terus bertumbuh di 2024 kami rasa siap bahkan lebih dari yang ditargetkan,” tambahnya.

Terpisah Kepala DPMD Banjar Syahrialludin mengucap syukur Pemkab Banjar sudah menuntaskan desa sangat tertinggal dan tertinggal sesuai harapan pemerintah pusat.

“Diakhir ini kami sudah menyumbangkan 86 desa mandiri dan 55 diantaranya meningkat dari status desa maju menjadi mandiri. Semoga dengan perubahan transformasi menuju ID tersebut skor kita tidak akan berubah,”imbuhnya.

Saat ini lanjut Syahrial, satu kecamatan yang terbanyak mendapatkan status desa mandiri yakni Kecamatan Kertak Hanyar,sedangkan desa lainnya masih berstatus desa mandiri, maju dan berkembang.

Diakhir dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada 13 camat yang sudah berkomitmen dan bekerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa diantaranya Camat Kertak Hanyar, Sungai Tabuk dan Camat Pengaron. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.