Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar menekankan petani milenial dibutuhkan agar sektor pertanian di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu kuat untuk tunjang kedaulatan pangan.
“Agar sektor pertanian kuat diperlukan petani milenial atau anak muda, saat ini masyarakat yang geluti pertanian rata-rata sudah berusia 40-55 tahun,” ujarnya.
Tidak kuatnya sektor pertanian, peternakan, perikanan berpengaruh terhadap kedaulatan pangan yang menyebabkan ketergantungan Kabupaten Penajam mendatangkan kebutuhan pangan dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya memperbaiki tata kelola sektor pertanian, peternakan dan perikanan, serta terus berusaha menarik minat generasi muda terjun dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
Sebagian kebutuhan pangan Kabupaten Penajam Paser Utara masih didatangkan dari luar daerah, jelas dia, seperti ayam potong dari Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, serta sayuran dan beras dari Provinsi Sulawesi Selatan.
“Produksi pertanian, peternakan dan perikanan lokal belum dapat penuhi semua kebutuhan pangan masyarakat,” tambahnya.
Sehingga, lanjut dia, generasi muda atau milenial sangat penting berperan aktif di sektor pertanian sebagai pendukung perputaran ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara melalui bidang pangan.
Apabila tidak ada generasi muda menggantikan para petani yang usianya sudah menua, maka Kabupaten Penajam Paser Utara bakal terus bergantung pada pangan dari luar daerah.
Semangat anak muda untuk bertani sangat dibutuhkan, kata dia, apalagi Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi penyangga pangan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.
Kabupaten Penajam Paser Utara bisa menghasilkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Kota Nusantara karena potensi pertanian, perikanan dan peternakan cukup besar.
“Anak muda harus ikut kelola pertanian, perikanan dan peternakan agar produksi bisa melimpah, serta yang penting juga ada kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pelaku industri dan generasi muda,” pungkasnya. (adv/kmf/log)