KM Dorolonda Resmi Singgah Perdana di Pelabuhan Waren

Kapal Motor (KM) Dorolonda dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). (Ist)
Kapal Motor (KM) Dorolonda dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). (Ist)

Jakarta, helloborneo.com – Kabar baik bagi warga Waren – Papua, Kapal Motor (KM) Dorolonda dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) akhirnya melakukan singgah perdana di Pelabuhan Waren pada Selasa, 25 Februari 2025.

Kedatangan KM Dorolonda ini menjawab permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) Waren sejak tahun lalu untuk membuka akses transportasi laut ke wilayah tersebut. Sekaligus bagian dari upaya PELNI dalam memperluas jaringan pelayanan di wilayah Indonesia Timur.

Meskipun kapal tidak bisa bersandar langsung karena panjang dermaga hanya 50 meter, sementara KM Dorolonda memiliki panjang 146,5 meter, PELNI memastikan perjalanan tetap berjalan lancar.

“Para penumpang diangkut menggunakan perahu kecil untuk naik ke kapal. Dalam pelayaran perdana ini, sebanyak 120 penumpang naik dari Waren,” jelas Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI, Nuraini Dessy.

Dessy berharap, ke depannya fasilitas di Pelabuhan Waren bisa diperbaiki agar operasional lebih efisien. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendukung kelancaran layanan di sini,” ujarnya.

KM Dorolonda sendiri merupakan kapal penumpang dengan panjang 146,5 meter dan lebar 23 meter serta memiliki kapasitas maksimum 2000 penumpang.

Pada 2025, KM Dorolonda melayani dua trayek, yaitu Trayek A: Surabaya – Balikpapan – Pantoloan – Bitung – Ternate – Sorong – Manokwari – Nabire – Serui – Jayapura (PP), dan Trayek B: Surabaya – Makassar – Bau-Bau – Namlea – Ambon – Sorong – Manokwari – Nabire – Waren – Jayapura (PP).

Selain KM Dorolonda, PELNI juga mengoperasikan empat kapal lain di wilayah Papua untuk memperkuat konektivitas dan mobilitas masyarakat di kawasan tersebut, diantaranya KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Labobar dan KM Sirimau.

Sebagai perusahaan pelayaran milik negara, PELNI terus memperluas layanan transportasi laut di seluruh Indonesia, termasuk dengan menambah channel penjualan maupun pembayaran tiket untuk memudahkan akses dan pilihan masyarakat. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses