Edy Suratman Yulianto

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui program unggulan Bupati Mudyat Noor dan Wakil Bupati Waris Muin, akses permodalan dengan bunga ringan akan segera diluncurkan demi memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di wilayah tersebut.
Program ini rencananya akan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten PPU. Dalam kerangka tersebut, pemerintah daerah akan menjalin kerja sama strategis dengan pihak perbankan untuk menyalurkan dana pinjaman kepada pelaku UMKM dengan skema bunga yang sangat rendah.
Menurut rencana, Pemerintah Kabupaten PPU akan menyimpan dana khusus di bank melalui mekanisme perbankan yang telah dirancang. Dana tersebut nantinya akan digunakan sebagai sumber permodalan bagi UMKM, yang dapat diakses dengan syarat yang lebih mudah dan bunga yang jauh lebih bersahabat dibandingkan pinjaman komersial biasa.
“Program ini merupakan salah satu program prioritas kita. Kita ingin UMKM di PPU punya akses permodalan yang murah dan mudah, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” ujar Margono Hadi Saputro, Kepala KUKMPerindagkop Kabupaten PPU.
Program ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM di PPU yang selama ini kesulitan mendapatkan modal usaha dengan bunga terjangkau. Dengan hadirnya program ini, diharapkan UMKM bisa lebih kompetitif, mandiri, dan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Pemerintah Kabupaten PPU menilai bahwa penguatan UMKM adalah kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, apalagi di tengah momentum pembangunan yang terus bergerak seiring dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Meski RPJMD masih dalam tahap finalisasi, pemerintah optimistis bahwa desain program ini sudah cukup matang. Setelah semua tahap perencanaan selesai, program akan segera diluncurkan secara resmi kepada publik.
“Kalau semua berjalan sesuai rencana, kita harap tahun ini sudah bisa kita launching. Tapi kalau memang belum memungkinkan, ya paling lambat tahun depan harus sudah jalan,” pungkasnya. (adv/kmf/log)